TajukRakyat.com,- Perkembangan teknologi informasi membawa masyarakat dunia pada peradaban baru.
Satu diantara perkembangan yang mulai dirasakan saat ini adalah munculnya teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) lokal.
Dalam hal ini, pihak yang turut menjadi penopang utama transformasi tersebut adalah perusahaan chip raksasa yang dipimpin Jensen Huang, Nvidia.
Bos Nvidia tersebut diketahui mendorong semua negara di dunia untuk serius mengembangkan industri teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) lokal.
Jensen merupakan pimpinan sekaligus pendiri dari raksasa chip Nvidia.
Saat ini dirinya tercatat masih memiliki sekitar 3% saham perusahaan tersebut yang sudah melantai di bursa AS sejak 1999 lalu.
Ia mendirikan Nvidia dari nol pada 1993 dan menjabat sebagai CEO perusahaan sampai sekarang.
Kini, di bawah kepemimpinan Jensen perusahaan tersebut berhasil menjadi salah satu perusahaan paling dominan dalam industri chip dan AI dengan nilai pasar hampir US$ 2 triliun di tahun ini.
Dengan valuasi US$ 1,97 triliun (Rp 30.535 triliun), Nvidia kini merupakan perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar keempat di dunia, melampaui torehan raksasa teknologi lain seperti induk Google dan Amazon.
Nvidia yang dulu hanya dikenal di kalangan gamers karena memproduksi berbagai macam semikonduktor seperti GPU (graphics processing units), kini bisnisnya telah melebar ke API (application programming interface), dan SoCs (system on a chip units) untuk komputer, kendaraan listrik otomatis, hingga smartphone.
Laporan History Computer menyebutkan, bahwa pria dengan nama asli Huang Jen-Hsun lahir di Taipe pada 17 Februari 1963 dan menghabiskan masa kecilnya di Taiwan dan Thailand.
Namun, karena perang Vietnam yang terus berkecamuk dan membuat kawasan Asia Tenggara saat itu jadi tidak aman (termasuk Thailand), orangtua Jensen memutuskan untuk mengirimkan anak-anaknya ke Oneida, Kentucky-Amerika Serikat.
Tidak lama setelah itu, ia beserta keluarga pindah lagi ke Oregon, AS dan cukup lama tinggal di sana.
Jensen menghabiskan masa SMP hingga kuliah di negara bagian itu.
Sejak muda, Jensen memang dikenal sebagai seorang pekerja keras.
Bahkan saat di bangku SMA, Jensen juga diketahui sempat bekerja di salah satu jaringan restoran cepat saji Denny’s.
Usai menyelesaikan pendidikan S1 teknik elektro di Oregon State University (1980-1984), Jensen sempat bekerja di Advanced Micro Devices, Inc. hingga 1985.
Di perusahaan itu Jensen bertugas untuk mendesain dan membuat microprocessor.
Kemudian ia melanjutkan kariernya di LSI Logic hingga 1993 sebelum mendirikan Nvdia.
Di saat yang bersamaan pada 1990-1992 ia sempat melanjutkan S2 di Stanford University dengan jurusan yang sama yakni teknik elektro.
Saat ini, kekayaan Jensen diperkirakan mencapai US$ 69,6 miliar (Rp 1.079 triliun) dan merupakan orang terkaya ke-21 di dunia, mengutip data Forbes Realtime Billionaire.(**)