Walikota Secara Resmi Membuka Rembuk Stunting Tingkat Kota Binjai 2024

Ilustrasi
Ilustrasi

TajukRakyat.com,Binjai – Wali Kota Binjai Drs. H. Amir Hamzah M membuka Rembuk Stunting Tingkat Kota Binjai Tahun 2024, di Aula Pemko Binjai, Kamis (4/7/24).

Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah dalam keterangannya didapat tajukrakyat.com menyatakan bahwa pelaksanaan Rembuk Stunting ini bertujuan agar semua pihak dapat berperan sesuai dengan tupoksi dan peranan, serta kewenangannya dalam melakukan intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif.

“Kita berkumpul di tempat ini untuk meningkatan peran dan fungsi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Binjai dalam mempercepat penurunan stunting, serta aksi nyata penanganan kondisi prasejahtera masyarakat hingga pada status gizi balita yang ada di Kota Binjai,” terangnya.

Baca Juga:   57 Petugas KPPS Meninggal Dunia Selama Pemilu 2024

Lebih lanjut, ia mengatakan Rembuk Stunting adalah suatu langkah penting yang harus dilakukan Pemko Binjai untuk membahas hasil perumusan kegiatan melalui diskusi terarah, serta memastikan pelaksanaan rencana kegiatan, intervensi, pencegahan, dan penurunan stunting yang dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non pemerintah dan masyarakat.

“Jangan lagi ada ungkapan OPD terkait dengan penanganan stunting, justru kita semua ini berkaitan dalam mencegah dan menurunkan stunting di Kota Binjai. Selamat berjuang, tetap semangat, dan optimis dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pelayan masyarakat,” ujarnya.

Ketua DPRD Kota Binjai H. Noor Sri Syah Alam Putra, ST menyebutkan terdapat empat hal yang harus dilakukan dalam upaya menurukan kasus stunting di Kota Binjai, antara lain memberikan edukasi kepada masyarakat dan ibu hamil agar mengkonsumsi makanan bergizi dan memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berusia minimal 6 bulan.

Baca Juga:   Wakil Walikota Medan Buka Pekan KHAS : Permudah Regulasi

Selanjutnya, yang kedua, meningkatkan peran serta Lurah dan Kepling untuk mensosialisasikan dan memantau perkembangan anak agar dibawa ke Posyandu secara berkala, yang ketiga mengkonsumsi secara rutin Tablet Tambah Darah (TTD) sesuai dengan Aturan Dokter, dan yang terakhir memberikan makanan pendamping ASI yang begizi dan kaya protein hewani untuk bayi yang berusia diatas 6 bulan sampai 24 bulan.

“Diharapkan percepatan penurunan stunting di Kota Binjai bisa terlaksana menuju Zero Stunting,” terangnya.

Turut hadir sebagai narasumber Dandenkesyah 01.04.01 Pematang Siantar Letkol Ckm Suharto, S.K.M, M.Kes, Kepala Perwakilan BKKBN Sumut Dr. Munawar Ibrahim, S.Kep, MPH, Kalapas Kelas IIA Binjai.(*)

Baca Juga:   Suami Bunuh Istri Lantaran Tolak Berhubungan Badan, Pelaku Sempat Rekayasa Kasus

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *