TajukRakyat.com,– Media sosial dihebohkan dengan adanya makanan aneh, yakni tusuk gigi goreng di Korea Selatan.
Makanan yang dikenal dengan nama fried toothpicks itu tengah digandrungi masyarakat Korea Selatan.
Dilansir dari Reuters, Jumat (26/1/2024), tren makan tusuk gigi goreng hanya berlaku untuk tusuk gigi hijau yang terbuat dari pati ubi jalar atau tepung jagung.
Warna hijau tusuk gigi sendiri disebut berasal dari pewarna makanan.
Bukan hanya membantu menghilangkan sisa makanan di sela-sela gigi, restoran-restoran di Korea Selatan biasanya menggunakan tusuk gigi ini untuk mengambil makanan kecil.
Bahan-bahan pembuatan yang relatif ramah lingkungan dan dapat terurai secara hayati pun dianggap aman untuk masuk ke tubuh manusia oleh sebagian orang.
Namun, Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan Korsel meminta warganya untuk tidak mengikuti tren makan tusuk gigi goreng.
Sebab pemerintah masih belum dapat memastikan keamanan tusuk gigi jenis ini sebagai makanan.
“Keamanannya sebagai makanan belum diverifikasi. Tolong jangan makan (itu),” kata rilis Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan, Rabu (24/1/2024).
Bukan mukbang aneh pertama
Dikutip dari CBS, Jumat, acara makan online yang disebut mukbang sering kali menampilkan orang-orang mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan atau hidangan tidak biasa.
Namun, tusuk gigi goreng bukanlah tren mukbang “berbahaya” pertama yang menyebar di media sosial.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memperingatkan masyarakat untuk menghentikan tantangan NyQuil chicken.
Sesuai namanya, tantangan ini melibatkan memasak ayam menggunakan obat batuk dan pilek yang dijual bebas tanpa resep dokter, NyQuil.
Peringatan pada 2022 itu menyebutkan, terlalu banyak minum obat ini dapat mengakibatkan masalah pernapasan, kejang, bahkan kematian.
“Merebus obat dapat membuatnya lebih terkonsentrasi dan mengubah khasiatnya dengan cara lain,” kata FDA.
“Bahkan, jika Anda tidak memakan ayamnya, menghirup uap obat saat memasak dapat menyebabkan tingginya kadar obat yang masuk ke dalam tubuh. Itu juga bisa melukai paru-paru,” sambungnya.(**)