PPP Nyatakan Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Plt Ketua Umum (Ketum) PPP Muhammad Mardiono
Plt Ketua Umum (Ketum) PPP Muhammad Mardiono

TajukRakyat.com,- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan diri siap bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Plt Ketua Umum (Ketum) PPP Muhammad Mardiono, langkah ini diambil demi membangun Indonesia.

“Tentu kalau untuk membangun Indonesia, kan, harus bersama nanti ke depannya,” ujar Mardiono di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Senin (15/4/2024) malam.

Mardiono lantas mengungkit posisinya sebagai Koordinator Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) saat ditanya PPP menjadi partai lawan yang satu-satunya datang ke acara halal bihalal Golkar.

Baca Juga:   Kominfo Bakal Tertibkan RT/RW Net, Wajib Bayar Pajak

Mardiono menyebut KIB yang dulu diisi oleh Golkar, PAN, dan PPP tidak pernah dibubarkan.

KIB sendiri merupakan koalisi yang pertama kali terbentuk untuk Pemilu 2024. Hanya saja, KIB ‘layu sebelum berkembang’.

Sebab, Golkar dan PAN memutuskan mendukung Prabowo-Gibran, sedangkan PPP memilih masuk ke kubu Ganjar-Mahfud, sehingga KIB terpecah.

“KIB sampai sekarang kan enggak dibubarkan secara resmi. Untuk membubarkan KIB itu kan tidak ada. Ya kami masih komunikasi baik dengan Pak Zul, dengan Pak Airlangga Hartarto, Ketua Umum Golkar dan PAN. Kami masih menjalin komunikasi, membicarakan soal kebangsaan itu masih,” tuturnya.

Baca Juga:   Safitri Histeris saat Rekontruksi Pembunuhan Suaminya yang Dituduh Curi Burung

Lalu, Mardiono menegaskan PPP tidak pernah berseberangan dengan pihak tertentu dalam Pilpres 2024.

Dia mengungkit Indonesia sebagai negara demokrasi, sehingga wajar jika memiliki pilihan berbeda.

“Ya kita kan untuk membangun Indonesia harus bersama. Lihat nanti,” kata Mardiono.

Sementara itu, Mardiono menekankan PPP saat ini masih berada di bawah koalisi pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebab, masih ada menteri-menteri PPP di kabinet Jokowi, seperti Suharso Monoarfa dan Sandiaga Uno.

“Ya kita belum membicarakan itu kok. Karena kita sekali lagi kami masih koalisi dengan Indonesia ya, tapi di bawah pimpinan Pak Jokowi,” imbuhnya.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *