Dricus Du Plessis telah menjelma menjadi salah satu nama yang semakin bersinar di dunia seni bela diri campuran (MMA), khususnya di UFC. Petarung asal Afrika Selatan ini terkenal dengan gaya bertarung agresif, kekuatan fisik yang luar biasa, serta mentalitas yang tak kenal menyerah. Dengan rekor impresif dan semangat juang yang tak terbendung, Du Plessis kini menjadi salah satu prospek paling menarik di kelas menengah UFC.
Artikel ini mengupas perjalanan hidup dan karier Dricus Du Plessis, mulai dari latar belakangnya di Afrika Selatan, perjalanan karier amatir hingga profesional, gaya bertarung khasnya, serta pencapaiannya yang membawa dirinya ke puncak UFC.
Profil dan Biodata Dricus Du Plessis
- Nama lengkap: Dricus Du Plessis
- Julukan: “Stillknocks”
- Tanggal lahir: 14 Januari 1994
- Tempat lahir: Welkom, Afrika Selatan
- Tinggi: 185 cm
- Berat: 84 kg (bertarung di kelas menengah)
- Gaya bertarung: Agresif, Striking (kickboxing), Gulat, Ground and Pound
- Rekor MMA profesional: (Sampai artikel ini dibuat)
- Asal negara: Afrika Selatan
- Tim: Team CIT (Combat Institute Team)
- Debut UFC: 2020
Masa Kecil dan Latar Belakang Dricus Du Plessis
Lahir pada 14 Januari 1994 di Welkom, sebuah kota di Afrika Selatan, Dricus Du Plessis tumbuh di keluarga yang menyukai olahraga. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan minat yang besar terhadap berbagai cabang olahraga, khususnya gulat dan kickboxing. Menariknya, Du Plessis tidak langsung terjun ke dunia MMA, tetapi memulai kariernya dengan pelatihan gulat dan kickboxing, yang menjadi fondasi teknik bertarungnya di MMA.
Gulat dan kickboxing memberikan Du Plessis kemampuan dasar yang kuat, seperti kontrol tubuh, kekuatan fisik, serta kemampuan bertahan. Keunggulan-keunggulan ini kemudian mengarahkannya untuk mengembangkan gaya bertarung yang sangat agresif dan berbasis striking—serta kemampuan untuk mengendalikan lawan di atas matras.
Karier Amatir dan Perjalanan Menuju MMA Profesional
Sebelum memasuki dunia profesional, Dricus Du Plessis sudah memiliki pengalaman bertarung yang solid di dunia amatir. Ia mengikuti banyak pertandingan amatir di Afrika Selatan dan membangun reputasi sebagai petarung yang tidak hanya cepat, tetapi juga sangat cerdik dalam menghadapi lawan.
Setelah mendapatkan pengalaman tersebut, Du Plessis memutuskan untuk beralih ke dunia MMA profesional pada tahun 2013. Ia debut dengan kemenangan cepat, langsung menunjukkan bahwa ia adalah petarung berbakat yang memiliki potensi besar. Rekor awalnya sangat menjanjikan, dengan banyak kemenangan melalui KO dan submission, yang segera menarik perhatian promotor lokal dan internasional.
Dominasi di EFC (Extreme Fighting Championship)
Sebelum bergabung dengan UFC, Dricus Du Plessis menjadi ikon MMA di Afrika Selatan berkat dominasinya di EFC (Extreme Fighting Championship), organisasi MMA terbesar di benua Afrika. Di EFC, ia berhasil meraih dua gelar juara dunia di dua kelas berbeda, yaitu kelas welter dan kelas menengah, menjadikannya salah satu petarung paling ditakuti di Afrika.
Dominasi Du Plessis di EFC sangat mencolok, dengan beberapa kemenangan spektakuler yang mengukuhkan statusnya sebagai petarung teratas di regional Afrika. Salah satu kemenangan paling mengesankan adalah ketika ia mengalahkan lawan-lawan tangguh dengan KO atau TKO yang luar biasa cepat, memperlihatkan kekuatan strikingnya yang luar biasa.
Terobosan Menuju UFC: Debut dan Perjalanan Karier di Octagon
Setelah menyelesaikan perjalanan gemilang di EFC, Dricus Du Plessis akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan UFC pada Oktober 2020. Ia membuat debut UFC yang tak terlupakan dengan kemenangan KO yang spektakuler dalam waktu singkat, yang langsung menunjukkan kelasnya sebagai petarung tingkat dunia.
Du Plessis kemudian melanjutkan kariernya dengan serangkaian kemenangan penting yang semakin mengukuhkan namanya di jajaran elite kelas menengah UFC. Ia mengalahkan beberapa nama besar di UFC, termasuk Robert Whittaker yang menjadi salah satu tandingan utama di divisi tersebut. Kemenangan-kemenangan ini menjadikannya salah satu petarung yang paling diperhitungkan untuk memperebutkan gelar juara dunia.
Gaya Bertarung Dricus Du Plessis: Agresif dan Serba Bisa
Gaya bertarung Dricus Du Plessis sangat identik dengan kata agresif dan tak kenal lelah. Ia tidak hanya mengandalkan striking yang kuat dan brutal, tetapi juga memiliki kemampuan ground game yang tak bisa diremehkan.
Keunggulan Striking dan Stand-Up Fighting
Striking adalah kekuatan utama Du Plessis di atas oktagon. Ia dikenal dengan hook tangan kiri yang kuat, tendangan keras, serta kombinasi pukulan tak terduga. Keunggulan ini membuat lawan-lawannya kesulitan bertahan, terutama karena Du Plessis selalu menekan lawan sejak ronde pertama dengan serangan bertubi-tubi.
Meskipun gaya bertarungnya terkesan kurang konvensional, Du Plessis selalu tahu kapan harus mengubah taktik dan beradaptasi dengan lawannya. Pukulan KO menjadi ciri khas dari Du Plessis, yang sering kali mengakhiri pertarungan dengan cepat dan spektakuler.
Kemampuan Ground Game dan Transisi Tak Terduga
Meskipun terkenal sebagai petarung dengan striking kuat, Du Plessis juga sangat ahli dalam ground game. Ia mampu mengontrol posisi di atas matras dan mengubah pertarungan menjadi permainan gulat. Kemampuan takedown dan ground and pound-nya cukup berbahaya, serta seringkali menjadi kejutan bagi lawan-lawannya yang mengira ia hanya mengandalkan kekuatan pukul.
Kemampuannya dalam bertransisi dari striking ke grappling dengan mulus adalah salah satu aspek yang membuat Du Plessis menjadi petarung yang sangat sulit diprediksi.
Pencapaian dan Pertarungan Terpenting
Pencapaian terbesar Dricus Du Plessis hingga saat ini adalah gelar juara dunia UFC kelas menengah. Ini adalah pencapaian monumental yang membuktikan bahwa ia tidak hanya sekadar petarung regional, tetapi juga ancaman nyata di level dunia. Dalam perjalanannya menuju gelar juara dunia, ia berhasil mengalahkan beberapa nama besar seperti Robert Whittaker, yang sempat menjadi petarung dengan peringkat teratas di divisi tersebut.
Puncak kariernya berada di depan mata, dan banyak yang yakin bahwa Du Plessis akan menjadi salah satu juara dunia UFC yang dominan dalam beberapa tahun mendatang.
Kehidupan di Luar Octagon: Kerendahan Hati dan Dedikasi
Di luar oktagon, Dricus Du Plessis dikenal sebagai sosok yang sangat rendah hati dan sangat berdedikasi terhadap pelatihan. Ia sering kali berlatih intensif di Afrika Selatan bersama tim pelatih yang mendukungnya. Fokus utamanya adalah menjaga kebugaran dan terus mengasah keterampilan untuk setiap pertandingan yang akan datang.
Du Plessis juga dikenal sangat dekat dengan keluarga dan teman-temannya. Ia sering kali membagikan momen kebersamaannya dengan penggemar melalui media sosial, yang semakin membuatnya dicintai oleh komunitas MMA di seluruh dunia.
Kesimpulan: Dricus Du Plessis dan Masa Depannya di UFC
Dricus Du Plessis adalah contoh sempurna dari petarung yang mencapai puncak dengan kerja keras dan dedikasi tinggi. Dengan gaya bertarung yang agresif dan kemampuan teknis yang sangat lengkap, ia sudah membuktikan bahwa ia layak berada di jajaran petarung elit kelas menengah UFC.
Kombinasi striking mematikan, ground game yang solid, dan mentalitas juara menjadikan Dricus Du Plessis salah satu petarung yang paling menarik untuk diikuti di masa depan. Dengan gelar juara dunia yang sudah di depan mata, tidak diragukan lagi bahwa kita akan melihat lebih banyak aksi spektakuler dari Du Plessis di UFC.