Tak Peduli Tembakan Polisi, Residivis Curanmor Terpaksa Naik Kursi Roda

Pelaku (diatas kursi roda) dan beberapa petugas.(ist)

TajukRakyat.com,Medan – Diduga tidak peduli dengan tembakan peringatan petugas, pelaku pencurian sepeda motor (curanmor) terpaksa naik kursi roda.

Sebab residivis pelaku curanmor ini roboh setelah kakinya ditembak petugas Unit Reskrim Polsek Medan Area.

Pelakunya Sayuti Husni Rambe (43) warga Jalan Langgar Kecamatan Medan Area. Sedangkan korbannya Zainul Arifin (33) warga Pasar V Gang Salak, Tembung, Percut Seituan.

Meski baru menghirup udara bebas, pelaku kembali melancarkan aksinya mencuri sepeda motor milik korban di Cafe Opung Tegal Sari II, Kecamatan Medan Area, pada 14 Mei 2023 lalu.

Baca Juga:   Viral Keluhan Soal Pajak 30 Persen Peti Jenazah, Bea Cukai Bantah

“Pelaku diamankan di Warnet Jalan Denai,” kata Kanit Reskrim Polsek Medan Area Iptu Harles Gultom ketika dikonfirmasi via aplikasi whatsapp, Minggu (4/6/2023) malam

Mulanya pelaku diringkus usai petugas melakukan penyelidikan terkait laporan Curanmor yang marak terjadi di seputaran Jalan Bromo Medan.

“Pelaku diamankan di Warnet Jalan Denai,” kata Kanit Reskrim Polsek Medan Area Iptu Harles Gultom ketika dikonfirmasi, Minggu (4/6/2023) malam.

Pelaku merupakan residivis kasus Curanmor tahun 2020, dan baru bebas April tahun 2022 silam.

Baca Juga:   Geng Motor Methosa Family Bubar

“Dari pemeriksaan selain di Jalan Bromo. Pelaku juga beraksi di Gang Santun dan Gang Musik,” ungkapnya.

Dalam penangkapan itu kata kanit, pihaknya memberikan tindakan tegas terukur terhadap pelaku dengan menembak kakinya.

“Saat melakukan pengembangan di daerah Jalan Jermal, pelaku melakukan perlawanan dengan mendorong petugas lalu melarikan diri,” jelasnya.

Harles mengungkapkan personel yang melakukan pengejaran memberikan tembakan peringatan sebanyak tiga kali.

Maka tambah Kanit, pihaknya terpaksa memberikan tindakan tegas terukur dengan menembak kakinya.

Baca Juga:   Ini 5 Artis Indonesia yang Lahir di Tanggal 17 Agustus

Usai melumpuhkan pelaku, polisi lalu memboyongnya ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk pengobatan.

“Pelaku mengaku menjual sepeda motor curian seharga Rp 2 juta, dan uangnya untuk membeli sepatu, celana dan slot (judi online),” terang Iptu Harles Gultom.(kei)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *