300 Wisatawan Terjebak di Karimunjawa Akibat Cuaca Buruk, Ini Fakta-faktanya

Karimunjawa
Foto Karimunjawa

TajukRakyat.com– Sebanyak 300 wisatawan dilaporkaan terjebak di Karimunjawa, pulau kecil yang ada di utara Kota Jepara, Jawa Tengah.

Menurut informasi, para wisatawan ini terjebak di Karimunjawan akibat kondisi cuaca buruk.

Dari laporan yang dirilis sejumlah media nasional, wisatawan yang terjebak di Karimunjawa itu merupakan warga negara Indonesia (WNI), dan ada juga warga negara asing (WNA).

Para wisatawan itu terjebak saat akan kembali pada Kamis (22/12/2022) kemarin.

Sebagaimana dilansir dari detik.com, bahwa saat wisatawan itu hendak kembali, BMKG mendeteksi adanya gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4 meter berpeluang terjadi di sejumlah perairan Jawa Tengah, antara lain di perairan Brebes-Pemalang, Pekalongan-Kendal, Semarang-Demak, Jepara, dan Pati-Rembang.

Wisatawan dalam Keadaan Sehat

Menurut Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta, para wisatawan yang terjebak di Karrimunjawa itu jumlahnya ada 356 orang.

40 orang diantaranya merupakan WNA.

Menurut Edy, bahwa keadaan para wisatawan itu dalam kondisi sehat.

“Saya mendapatkan laporan ada 356 wisatawan, 40 orang asing (WNA) yang berasal dari Jerman, Belanda, Prancis, insyaallah semuanya dalam kondisi sehat tidak ada yang sakit dan semuanya tertangani dengan baik,” kata Edy, Senin (26/12/2022) dilansir dari detik.com.

Baca Juga:   Kapolri Raih Tokoh Inklusif-Peduli Kelompok Rentan : Hak Rakyat Diperhatikan

Ganjar Pranowo minta PT Pelni Bertindak

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo turut angkat bicara mengenai masalah ini.

Ganjar lantas meminta PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mengerahkan kapal untuk mengevakuasi para wisatawan tersebut.

“Kita lagi minta kapal dari Pelni, tapi mereka (wisatawan) kita minta tenang dulu di sana,” kata Ganjar, Senin (26/12/2022).

“Pak Bupatinya (Jepara) sudah laporan ke kami. Tapi saya minta dipastikan kepada seluruh wisatawan di sana jangan sampai kekurangan logistik, pastikan kesehatannya, sambil menunggu. Dan sampai hari ini semua masih oke-oke saja,” sambungnya.

Cerita Wisatawan

Seorang wisatawan bernama Cempaka Esa Rosendi (32) mengatakan, sebelum terjebak di Karimunjawa, kondisi di sana saat itu hujan disertai badai.

Bahkan, cuaca buruk itu terjadi selama berjam-jam lamanya.

Esa yang tiba bersama keluarganya di Pulau Karimunjawa sejak Selasa (20/12) menuturkan hujan mulai turun sejak 21 Desember.

Namun, hari itu, hujan belum terbilang lebat. Cuaca masih cukup cerah.

Baca Juga:   Sri Mulyani Murka, Perintahkan Bubarkan Klub Moge Ditjen Pajak

Cuaca mulai memburuk di hari-hari berikutnya atau mulai 22 Desember.

Menurutnya, dalam sehari, hujan disertai badai hanya berhenti sekitar 15-30 menit sebelum mengamuk lagi.

Ia menuturkan pada Senin ini, hujan lebat dengan angin kencang pun masih terjadi di Pulau Karimunjawa.

“Kondisi di sini per hari ini masih ada angin kencang dan hujan lebat tadi subuh sampai jam 9.30 pagi,” ujar Cempaka, dikutip dari CNN.

Cempaka mengatakan, saat tiba di Karimunjawa, masih ada mobil dan sepeda motor yang berlalu-lalang di pulau.

Namun, sejak 23 Desember, kendaraan sudah mulai tampak berkurang. Menurutnya, bahan bakar minyak (BBM) di pulau mulai langka.

“Tanggal 20 Desember banyak mobil dan motor yang lalu lalang, tapi per hari Sabtu tanggal 23 Desember sudah mulai berkurang lalu-lalang kendaraan bermotor karena bensin di pom sudah habis dari tanggal 22 Desember,” ucapnya.

Cempaka yang datang ke Karimunjawa untuk berlibur bersama keluarga awalnya hanya berencana menginap di pulau selama 3 hari.

Baca Juga:   Seorang Remaja Kritis Kena Tikam saat Tawuran Pecah di Jalan Pusaka Tembung

Ia berniat meninggalkan pulau pada 23 Desember.

Namun, karena sampai hari ini tak ada kapal yang merapat ke pulau, ia mengurungkan niat untuk pulang.

Ia mengatakan tiket pesawat charter yang tersedia dijual dengan harga tinggi.

Sementara, ia datang ke pulau bersama suami dan empat orang anak.

“Tidak mau naik pesawat, karena infonya pesawat charter kemarin tersedia harga per tiketnya Rp2,5-3 juta,” katanya.

Penjelasan PT Pelni

Kepala Kesekretariatan perusahaan Pelni, Opik Taupik mengungkapkan KM Kelimutu akan diberangkatkan dari Sampit, Kalimantan Tengah menuju Semarang dan dijadwalakan tiba di Karimunjawa, Sabtu (31/12/2022).

“Namun sesuai permintaan Bupati Jepara, Kementerian Perhubungan melalui Direktur Jenderal Perhubungan Laut telah menugaskan Pelni untuk mempercepat kedatangan kapal Pelni ke Karimun Jawa,” ucap Opik dalam keterangannya.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *