Profil Gabriel Attal, Gay Keturunan Yahudi jadi PM Prancis Termuda

Gabriel Attal, Perdana Menteri Prancis yang baru.
Gabriel Attal, Perdana Menteri Prancis yang baru.

TajukRakyat.com,- Gabriel Attal, mantan Menteri Pendidikan Prancis ini kini karirnya makin bersinar terang.

Gabriel Attal ditunjuk oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron sebagai Perdana Menteri (PM) Prancis.

Dengan begitu, Gabriel Attal tercatat sebagai PM Prancis termuda di usia 34.

“Presiden republik menunjuk Gabriel Attal sebagai perdana menteri, dan menugaskannya untuk membentuk pemerintahan,” bunyi pernyataan presiden, dikutip AFP.

“Saya tahu, saya dapat mengandalkan energi dan komitmen Anda,” kata Macron pada Gabriel Attal.

Namun, ada segudang fakta menarik tentang Gabriel Attal ini.

Baca Juga:   Wali Kota Medan Tegaskan Tidak Ada LGBT di Kota Medan Setelah Lihat Pria Bergandengan Tangan

Sebagaimana diketahui, Attal pernah mengaku dirinya merupakan seorang gay.

Pengakuan itu disampaikan Attal ketika dirinya bergabung dengan pemerintah ttahun 2018 silam.

Tidak hanya itu, Attal juga pernah membuat aturan kontroversi tentang pelarangan penggunaan abaya bagi siswa muslim.

Abaya adalah pakaian berbentuk mirip gaun panjang yang biasa dikenakan oleh perempuan muslim.

Alasan Attal melarang siswi muslim menggunakan abaya lantaran alasan melanggar hukum sekuler di Prancis.

Profil Gabirel Attal

Gabriel Attal mulai dikenal publik, khususnya warga Prancis ketika ditunjuk menjadi juru bicara pemerintah saat Covid-19.

Baca Juga:   Profil Aura Jiexy Atlet Esports yang Pesta Narkoba dengan Selebgram Chandrika Chika

Attal dikenal sebagai menteri yang cerdas dan mudah tampil di acara radio dan juga parlemen.

Attal merupakan anak dari Yves Attal seorang pengacara dan produser film keturunan Yahudi Tunisia yang telah meninggal pada 2015.

Kemudian ibunya merupakan Marie de Couriss keturunan Kristen Ortodoks dari Odessa.

Pria berusia 34 tahun ini tumbuh besar di Paris bersama ketiga adik perempuannya dan mempunyai nama lengkap Gabriel Attal de Couriss.

Ia juga menempuh pendidikan di Ecole Alsacienne dan belajar di Universitas Science Po.

Baca Juga:   Sempat Dikira Diculik, Bocah Satu Tahun Ditemukan Tewas di Saluran Irigasi

Pada tahun 2019, Attal mengatakan kepada outlet berita Libération: “Ayah saya berkata kepada saya, ‘Mungkin kamu Ortodoks tetapi kamu akan merasa Yahudi sepanjang hidupmu, terutama karena kamu akan menderita antisemitisme karena namamu’.”(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *