TajukRakyat.com,Medan– Kasus temuan mayat di kampus UNPRI (Universitas Prima Indonesia) Medan kini menjadi perhatian luas masyarakat.
Sebab, banyak yang bertanya-tanya, untuk apa mayat tersebut ada di kampus UNPRI.
Karena belum ada penjelasan soal keberadaan mayat ini, ahli forensik Universitas Sumatera Utara (USU) Asan Petrus lantas mempertanyakan izin UNPRI dalam menyimpan mayat tersebut.
Menurutnya, jikapun mayat yang ditemukan itu untuk keperluan cadaver atau praktik mahasiswa kedokteran, izinnya harus jelas.
“Nah, itu sebetulnya harus jelas dulu. Mayat itu di ruang apa, ruang jenazah, ruang praktik umum mahasiswa atau lainnya,” kata Asan, dilansir dari detik.com, Rabu (13/12/2023).
Asan mengatakan, penyimpanan mayat itu ada aturan dan tahapannya.
“Kalau itu misalnya di ruangan yang seharusnya, maka perlu dilihat izinnya, surat rumah sakit yang merekomendasikan, sampai asal usul mayat,” tambahnya.
Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal USU ini juga turut mengomentari video soal mayat yang ada di dalam bak warna biru di lantai 9 kampus UNPRI.
Menurutnya, kalaulah mayat tersebut berada di dalam bak yang sudah diformalin, mungkin itu sah-sah saja.
Hanya saja, kenapa bak tersebut ada di tempat terbuka.
“Yang jadi masalah itu diletakkan di ruang terbuka. Makanya itu harus diungkap dulu apakah benar mayat atau apa. Harus dipastikan lah,” ungkapnya.
Asan menduga, bahwa temuan di kampus UNPRI ada ketidakwajaran.
“Ya itu (penemuan mayat) tidak wajar. Misalnya kalau orang meninggal di rumah sakit itu wajar, nah ini di kampus, tentu tidak wajar,” pungkasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini.
Fathir menegaskan, bahwa penyidik memang ada menemukan 5 mayat sekaligus di kampus UNPRI.
Hanya saja, pihak kampus tidak menjelaskan dari mana asal usul mayat, hingga kegunaannya.
Namun, setelah kasus ini viral, sejumlah mahasiswa yang sempat mengambil video justru melakukan klarifikasi.
Mereka mengatakan dalam videonya, bahwa rekaman tubuh yang ada di dalam bak bukanlah mayat, melainkan boneka.
Hanya saja, keterangan itu dipatahkan dengan statemen Kasat Reskrim Polrestabes Medan, yang menyatakan bahwa penyidik ada menemukan mayat manusia, dengan jenis kelamin empat laki-laki dan satu perempuan.(dtc/arch)