Drone Rusia Tewaskan 8 Warga Ukraina, Zelensky Merengek ke Barat Minta Senjata

Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat mereka bertemu di Ruang Oval Gedung Putih, 21 Desember 2022, di Washington. (Patrick Semansky/AP)
Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat mereka bertemu di Ruang Oval Gedung Putih, 21 Desember 2022, di Washington. (Patrick Semansky/AP)

TajukRakyat.com,- Ketegangan antara Rusia dan Ukraina seolah tak berujung.

Kini, drone Rusia menewaskan 8 warga Ukraina.

Karena hal ini pula, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky kemudian sibuk meminta bantuan ke Barat.

Ia mengatakan, penundaan pengiriman senjata ke Ukraina membuat pertahanan negaranya amruk.

“Ketika nyawa melayang dan para mitra hanya memainkan permainan atau perselisihan politik internal, membatasi pertahanan kita, itu tidak mungkin untuk dipahami,” kata Zelensky mengutip Reuters, Minggu (3/3/2024).

Ketika layanan darurat memposting gambar-gambar mayat yang ditarik dari reruntuhan sebuah blok apartemen di kota pelabuhan selatan Odesa, ia juga menggunakan pidato video malamnya untuk menyampaikan pesan yang kuat kepada panglima angkatan darat yang baru, Oleksandr Syrskyi.

Baca Juga:   Cara Melihat Google Map dari Tahun ke Tahun

“Panglima tertinggi memiliki wewenang penuh untuk melakukan perubahan personel di angkatan bersenjata, di markas besar, untuk perubahan apa pun,” kata Zelensky.

Ia berharap pada laporan terperinci dan proposal spesifik untuk perubahan lebih lanjut dari Syrskyi ketika Ia kembali dari garis depan pada awal pekan ini.

Diketahui, para petugas penyelamat menarik delapan mayat dari reruntuhan dan masih mencari lebih banyak lagi hingga larut malam.

Zelensky mengatakan sebelumnya bahwa pesawat tak berawak Shahed yang dipasok Iran menghancurkan 18 apartemen dalam satu blok apartemen.

Kiper, gubernur regional, mengatakan bahwa korban tewas termasuk tiga pria berusia 35, 40 dan 54 tahun, dan dua wanita berusia 31 dan 73 tahun.

Baca Juga:   Boiman, Preman Bermartil yang Bikin Resah Warga Marelan Ternyata Pernah Curi Sepeda

Delapan orang terluka, termasuk seorang anak perempuan berusia tiga tahun.

Zelensky mengatakan bahwa serangan Rusia dengan menggunakan drone Shahed yang dipasok Iran tidak masuk akal secara militer dan dimaksudkan hanya untuk membunuh dan mengintimidasi.

“Dunia tahu bahwa teror dapat dilawan,” ucapnya.

Zelensky mengidentifikasi korban termuda dari serangan tersebut adalah Tymofiy yang berusia empat bulan dan Mark yang berusia dua tahun.

Sementara, Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko mengatakan bahwa bayi tersebut ditemukan tewas bersama ibunya.

Selain itu, Ia jugamengunggah foto seorang petugas penyelamat di samping selimut yang berlumuran darah, dengan lengan bayi terlihat di satu sisi dan lengan orang dewasa menjulurkan tangan di sisi lainnya.

Baca Juga:   Gagal ke Final Piala Asia U23, Indonesia Masih Berpeluang Ikut Olimpiade

Asap mengepul dari reruntuhan yang berserakan di tanah di mana pesawat tak berawak tersebut telah merobek bagian setinggi beberapa lantai dari gedung.

Layanan Darurat Negara Ukraina mengunggah foto-foto termasuk foto seorang balita yang meninggal dan dimasukkan ke dalam kantong mayat oleh tim penyelamat.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *