Sagil Muhammad Riski, Siswa SD yang Tingginya 2 Meter

Sagil Muhammad Riski, siswa kelas 6 SD di Kabupaten Kerinci, Jambi kini jadi sorotan warganet. Pasalnya, Sagil memiliki tinggi badan 2 meter.
Sagil Muhammad Riski, siswa kelas 6 SD di Kabupaten Kerinci, Jambi kini jadi sorotan warganet. Pasalnya, Sagil memiliki tinggi badan 2 meter.

TajukRakyat.com,- Sagil Muhammad Riski, siswa kelas 6 SD di Kabupaten Kerinci, Jambi kini jadi sorotan warganet.

Pasalnya, Sagil Muhammad Riski punya tinggi badan di atas rata-rata.

Tinggi badan Sagil Muhammad Riski mencapai dua meter.

Tak pelak, kondisi ini membuat Sagil kesulitan mencari pakaian SD hingga sepatu.

Informasi menyebutkan, Sagil Muhammad Rizki lahir pada 7 Juni 2012.

Ia merupakan putra kedua dari pasangan Hermanudin dan Susi Herlina.

Sagil sekarang ini tinggal di Desa Belui, Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci.

Menurut Yudi, warga Desa Belui, Sagil sudah lama dikenal masyarakat karena tinggi badannya yang tak biasa itu.

Baca Juga:   Viral Video Pengakuan Bandar Narkoba Dibekingi Polisi saat Paparan BNN

Namun, baru ini Sagil viral setelah foto dirinya dan teman-temannya beredar di Facebook warga Desa Belui.

“Iya, Sagil adalah warga Belui. Dia adalah seorang anak kelas 6 SD dengan tinggi 2 meter, dan sekarang dia menjadi viral sebagai anak SD tertinggi di dunia,” kata Yudi dilansir TajukRakyat.com dari detik, Sabtu (11/5/2024).

Menurut Yudi, sehari-harinya Sagil sering bermain dengan teman sebaya seperti anak-anak pada umumnya.

Anak Yudi juga berteman dengan Sagil.

“Tiap hari ada main ke rumah dia teman-teman anak saya,” ujarnya.

Sulit Cari Ukuran Pakaian yang Pas

Susi Herlina, ibu kandung Sagil, mengatakan pertumbuhan tinggi badan Sagil mulai terlihat saat duduk di kelas 2 SD.

Baca Juga:   Edy Rahmayadi Kini Lobi Sejumlah Partai untuk Maju Pilkada Sumut

Hal ini lantaran Sagil kerap gonta-ganti seragam lebih cepat daripada anak-anak lainnya.

“Kelas 2 SD mulai terlihat pertumbuhan Sagil dan sangat mencolok dan bertambah tinggi dan setiap tahun selalu ganti seragam,” sebutnya.

Susi menjelaskan dengan postur tubuh di atas rata-rata, putranya sempat minder saat bermain dengan kawan-kawannya.

Namun, dengan beranjak usianya sampai saat ini, Sagil terbiasa dan percaya diri dengan kondisinya.

Sang ibu juga bercerita bahwa dengan tinggi badan Sagil, dia kesulitan mencari ukuran pakaian yang pas untuk anaknya. Tak jarang Sagil harus mengukur dan memesan terlebih dahulu untuk membeli seragam baru.

Baca Juga:   8 Tahanan BNN Sumut Melarikan Diri dari Sel

“Kita kesulitan untuk membeli pakaian Sagil karena ukurannya jauh berbeda dengan yang lain terpaksa dipesan dahulu atau dijahit,” ujarnya.

Adapun ukuran baju Sagil saat ini XXXXL, ukuran celana 38, dan ukuran sandal atau sepatu dengan nomor 50.

“Dengan kondisi hidup yang pas-pasan kita sangat kesulitan soal harga, tapi harus bagaimana lagi karena kebutuhan tetap kita usahakan,”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *