TajukRakyat.com,Jakarta – Jurnalis olahraga Arab Saudi Adnan Jastina menganggap wasit menguntungkan Timnas Indonesia dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (19/11) kemarin.
Seperti dilansir CNN Indonesia, Timnas Indonesia meraih kemenangan 2-0 atas Arab Saudi pada matchday keenam Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion GBK.
Gol-gol kemenangan Indonesia itu dicetak Marselino Ferdinan.
Kekalahan Arab Saudi itu direspons Adnan Jastina dengan menilai Timnas Indonesia mendapat keuntungan dari wasit Rustam Lutfullin asal Uzbekistan.
Ketika kami dengan lantang mengatakan bahwa beberapa wasit menyebabkan jalannya pertandingan berubah, satu tim kalah, dan keadilan dalam kompetisi hancur akibat kesalahan fatal wasit, reaksi dari mereka yang diuntungkan oleh kesalahan tersebut adalah : Jangan membesar-besarkan masalah, Anda lihat itu bagian dari permainan,” kata Adnan dalam cuitan di Twitter dikutip dari Al Marsd.
Menurut Adanan, Arab Saudi semestinya mendapatkan penalti sebelum gol pertama Marselino Ferdinan pada menit ke-32.
Apa yang terjadi hari ini antara timnas Saudi kita dengan Timnas Indonesia hanya dapat digambarkan sebagai pembantaian wasit yang disaksikan semua orang, terutama di babak pertama.
“Ada dua tendangan penalti yang tepat untuk tim Hijau, dan gol pertama merupakan pelanggaran yang menguntungkan tim nasional kita,” tutur Adnan.
Insiden itu sempat ditinjau Lutfullin lewat berkomunikasi dengan VAR setelah Marselino mencetak gol.
Akan tetapi dia tidak mendapatkan instruksi dari wasit VAR guna meninjau ulang momen itu menggunakan monitor dan langsung mengesahkan gol Marselino.
Dalam kesempatan tersebut, Adnan juga menyinggung Presiden Federasi Sepak Bola Arab Saudi, Yasser Almisehal, terkait kepemimpinan wasit di Liga Arab Saudi.
“Mungkin kenyataan pahit ini membuat Presiden Federasi Sepak Bola Saudi merasakan penderitaan beberapa klub dari wasit yang datang ke Liga Saudi di tengah jalan, seperti wasit pertandingan hari ini, dan oleh karena itu ia mengarahkan reformulasi baru komite wasit yang hanya memilih kegagalan,” ucap Adnan.(*)
