Tajuk Rakyat.com, Medan– Edi S (41) warga Tanjung Morawa kesal bukan kepalang. Pasalnya, pekerjaan yang dijanjikan oleh seorang rekannya, Tri Sudariyanto (38) warga Batang Kuis, Deliserdang tak kunjung terealisasi dan uang untuk mencari pekerjaan diduga digelapkan Tri.
Padahal, Edi sudah menyerahkan uang sekitar total Rp 1,8 juta kepada Tri supaya bisa bekerja sebagai sekuriti. Namun, hingga saat ini pekerjaan yang dijanjikan Tri belum juga terealisasi.
“Awalnya saya ketemu Tri sekitar bulan April 2025 dan minta dicarikan pekerjaan sebagai sekuriti. Karena saya tidak punya kendaraan jadi saya minta pada Tri untuk dicarikan pekerjaan di sekitar wilayah Tanjung Morawa sekitarnya. Lalu saya serahkan uang sekitar Rp 1,5 juta waktu itu supaya saya bisa dicarikan pekerjaan tersebut,”ungkap Edi pada wartawan, Rabu (25/6).
Seiiring berjalannya waktu, Tri menawarkan pekerjaan sebagai sekuriti di Rumah Sakit Rahmad Hidayah Jalan Limau Manis, Tanjung Morawa. Lalu Edi mendatangi rumah sakit tersebut guna memastikan informasi itu. Sesampainya di rumah sakit pihak keamanan rumah sakit menyarankan agar ia mengurus sertifikat jika ingin bekerja sebagai sekuriti di RS Rahmad Hidayah.
“Karena tak punya sertifikat, saya hubungi kembali Tri untuk membantu menguruskan sertifikat. Untuk pengurusan sertifikat ini saya dimintai uang sebesar Rp 300 ribu. Jadi total uang yang sudah saya serahkan kepada Tri sebesar Rp 1,8 juta,”bebernya.
Usai menyerahkan uang untuk pengurusan sertifikat, Edi kembali menghubungi Tri untuk menanyakan kembali lowongan pekerjaan dan sertifikat. Sampai saat ini sertifikat itu belum diterima Edi.
Terkini, Edi dapat tawaran jadi sekuriti di RS Mitra Sejati Medan. Setelah melalui serangkaian tes dan pelatihan Edi dinyatakan lulus dan diterima menjadi sekuriti di RS Mitra Sejati. Dengan catatan, Edi harus membayar uang administrasi untuk baju seragam.
“Administrasi untuk baju seragam saya hubungi kembali Tri untuk mengurus masalah ini. Dia sudah menyetujuinya dan akan menyerahkan uang administrasi kepada jasa keamanan di RS Mitra Sejati,”jelasnya.
Namun, sampai waktu yang ditentukan uang administrasi untuk keperluan baju seragam tak kunjung diserahkan Tri kepada pihak jasa keamanan RS Mitra Sejati. Akibatnya, Edi tidak jadi diterima sebagai sekuriti di RS Mitra Sejati. “Terakhir saya komunikasi dengan Tri katanya dalam Minggu ini dia mau kembalikan uang saya. Karena dia baru mengalami kecelakaan. Jadi, kalau dalam Minggu ini uang saya tak juga dikembalikan saya akan bawa masalah ini ke jalur hukum,”tegasnya. (SM)