7 Agama Mirip Islam, Ada yang Salat 5 Waktu Menghadap Matahari

Agama mirip Islam
Ilustrasi Agama mirip Islam

TajukRakyat.com– Bagi Anda yang tinggal di Indonesia, mungkin Anda hanya mengenal enam agama yang diakui oleh pemerintah.

Keenam agama itu adalah Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Budha, Hindu dan Konghocu.

Namun demikian, kita semua tak menampik terhadap adanya aliran kepercayaan.

Bahkan di Indonesia sendiri, banyak aliran kepercayaan yang berkembang.

Sebut saja seperti Parmalim atau Pemena.

Tapi tahukah Anda, bahwa di belahan dunia lain, ternyata masih banyak agama yang mungkin asing di telinga kita.

Beberapa agama yang ada justru sangat mirip sekali dengan Islam.

Untuk menjawab rasa penasaran Anda, TajukRakyat.com berusaha mengulas tujuh agama di belahan dunia lain, yang mirip dengan Islam.

  • Samaritanisme atau Samaria

Agama Samaritanisme atau Samaria banyak ditemui di Israel Utara.

Orang yang menganut agama Samaria ini masih percaya akan Taurat yang dibawa Nabi Musa.

Mereka menyebut kitab sucinya dengan Taurat Samaria.

Kitab Taurat tersebut disusun kurang lebih abad ke-1 atau ke-2 SM, dan berisi legitimasi atas pentingnya Gunung Gerizim atau Sikhem sebagai tempat ibadah.

Secara penampilan, beberapa orang Samaria ini sangat mirip dengan komunitas muslim di Timur Tengah.

Mereka yang menganut agama Samaria ini sebenarnya lebih dekat dengan Yahudi Haredi.

Namun, sejak abad ke 6 masehi, orang-orang Samaria terlibat pertentangan dengan Yahudi Haredi.

Bahkan, Yahudi Haredi menyebut orang Samaria bukanlah warga asli keturunan Israel.

Sebab, Yahudi Haredi menyebut mereka bangsa campuran dari etnisitas lain.

  • Yarsanisme

Agama Yarsanisme atau Yarsan, atau juga Ahle Haqq didirikan oleh Sultan Sahak pada akhir abad ke-14 di Iran barat.

Baca Juga:   Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Pancur Tabur 2500 Ekor Benih Ikan Mas

Jumlah total penganut agama Yarsan diperkirakan sekitar 2.000.000 atau 3.000.000 orang.

Saat ini, mereka tidak hanya ditemukan di Iran Barat, tapi juga di Iran Timur, yang sebagian besar berasal dari etnis Kurdi Guran.

Beberapa pengikut agama Yarsan di Irak biasa disebut sebagai Kaka’i. Penganut agama Yarsan atau Yarsanis juga ditemukan di beberapa komunitas pedesaan di Turki tenggara.

Banyak penganut agama Yarsan menyembunyikan agama mereka karena tekanan sistem Islam Iran.

Penciptaan iman ini sering dikaitkan dengan Sufisme dalam Islam.

Para pengikut Yarsanisme sendiri mengklaim bahwa kepercayaan mereka bukanlah sufisme.

Sebab, Islam adalah bid’ah Yarsanisme.

Para pengikutnya sering disebut Ahl-e Haqq (orang-orang dari Kebenaran) atau Kaka’i, tetapi menyebut diri mereka sebagai Yarsan yang berarti Sahabat Tuhan.

Penganut agama Yarsani percaya pada satu tuhan yang menciptakan bumi dan makhluk di dalamnya.

Dia kemudian meninggalkan bumi.

Namun, kadang-kadang ia muncul kembali dalam bentuk inkarnasi.

Ada enam inkarnasi yang wajib diketahui oleh semua Yarsani — Benjamin, David, Mustafa, Sir Musi, Khatun-e Razbur, dan Sultan Sahak.

Inkarnasi ini berbicara tentang ajaran Tuhan yang benar.

Guru terbaru dan paling banyak diikuti adalah Sultan Sahak.

  • Baha’i

Agama Baha’i adalah agama monoteistik yang menekankan pada kesatuan spiritual bagi seluruh umat manusia.

Agama ini lahir di Persia, sekarang Iran, pada 1863.

Agama Baha’i meyakini akan Tuhan yang Maha Esa.

Pendirinya adalah Mirza Husayn-Ali Nuri yang bergelar Baha’ullah, yang berarti kemuliaan Tuhan

Disebutkan, bahwa makhluk berserta segala isinya diciptakan oleh satu wujud supernatural yang tunggal.

Baca Juga:   Aliansi Ormas Islam Demo Bela Palestina di Konsulat Amerika : Aksi Berjalan Damai

Tuhan tersebut menurutnya, telah mengirim para utusan Tuhan untuk membimbing manusia.

Namun ditegaskan, bahwa agama Baha’i bukanlah Islam.

  • Zoroastrianisme

Agama Zoroaster adalah satu ajaran filosofi yang dibawa oleh seorang bijak yang bernama Zarathustra yang hidup sekitar tahun 628-551 sebelum masehi.

Agama Zoroaster atau majusi dikenal di dunia Barat dengan nama Zoroastranisme, sedang tokoh pendirinya adalah bernama Zaratrustra.

Di dalam ajaran Zoroastrianisme, hanya ada satu Tuhan yang universal dan Maha Kuasa, yaitu Ahura Mazda.

Ia dianggap sebagai Sang Maha Pencipta, segala puja dan sembah ditujukan hanya kepadanya.

Zarathustra dikenal sebagai nabi yang mempunyai karunia untuk menyembuhkan dan melakukan berbagai mujizat.

Zarathustra berusaha memperbaiki sistem kepercayaan dan cara penyembahan kepada dewa-dewa yang berkembang di Persia.

Pada umur 30 tahun, Zarathustra mendapatkan sebuah penglihatan.

Agama ini diceritakan paling banyak dianut di masa kerajaan Iran kuno.

  • Druze

Agama Druze atau atau Daraziyah adalah sebuah komunitas keagamaan yang basisnya umumnya terdapat di Timur Tengah.

Kelompok ini muncul dari tradisi abrahamik dan dipengaruhi oleh agama-agama dan filsafat-filsafat lain, termasuk filsafat Yunani.

Kaum Druze menganggap dirinya sebagai “sebuah sekte Islam Uniat, pembaruan”, meskipun mereka tidak dianggap Muslim oleh kebanyakan Muslim di wilayah tersebut.

Kaum Druze menyebut dirinya Umat Monoteisme atau Muwahhidūn (“Monoteis”).

Kaum Druze kebanyakan tinggal di Lebanon, meskipun ada pula komunitas yang kecil di Israel, Suriah, dan Yordania.

  • Yazidi,

Etnis Yazidi merupakan etnis minoritas di Irak yang populasinya kurang dari satu juta orang.

Mereka menganut paham Yezidisme, sebuah agama monoteisme yang menggabungkan unsur-unsur agama Islam, Kristen, Zoroaster (Majusi), dan Judisme.

Baca Juga:   Sat Reskrim Polrestabes Medan Tangkap Jambret, Pelakunya Mahasiswa

Yazidi percaya pada Tuhan sebagai pencipta dunia, yang telah menempatkan di bawah perlindungan dari tujuh “makhluk suci” atau malaikat, “ketua” (malaikat) di antaranya adalah Melek Taus, yang juga “Malaikat Merak.”

Malaikat Merak, sebagai penguasa dunia, menyebabkan baik dan buruk menimpa individu, dan karakter …

Penganut Yazidi ini berbahasa Kurdi yang mempraktikkan agama sinkretisme yang menggabungkan Syiah dan Sufi Islam dengan tradisi adat rakyat daerah.

Disebutkan bahwa, penganut agama ini tinggal di daerah pegunungan di Irak Utara, dan pegunungan Sinjar menjadi pusat tinggalnya.

Namun, sebagian ada yang bermukim di Armenia, Georgia, Suriah dan beberapa di Jerman.

Seperti agama Islam, dalam ajaran agam Yazidi juga menunaikan shalat 5 waktu.

Hanya saja, saat salat mereka menghadap matahari dan ketika sore menghadap ke situs Suci Dilaliz, Irak Utara.

  • Alli illahisme 

Ali Ilahisme merupakan agama yang memegang keyakinan bahwa Tuhan telah bereinkarnasi di bumi.

Ali Bin Abu Thalib, menantu Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dianggap sebagai salah satu dari reinkarnasi Tuhan tersebut.

Agama atau kepercayaan ini merupakan gabungan dari Islam Syiah dengan beberapa Kepercayaan kuno di Timur Tengah.

Pada masa kekhalifahan Ali Bin Abi Thalib, umat Islam pada saat itu terpecah belah, sehingga banyak ajaran-ajaran Islam yang menyimpang.(arch)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *