Anak Machica Mochtar Sempat Diamankan : Dukung Anak Suarakan Kebenaran

Machica Mochtar.
Machica Mochtar.

TajukRakyat.com,Jakarta – Anak Machica Mochtar, Iqbal Ramadhan sempat diamankan saat demo Revisi Undang Undang (RUU) Pilkada 2024 di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta pada Kamis (21/8/24) lalu.

Dalam acara Rakyat Bersuara bersama Aiman Witjaksono yang tayang di iNews TV, seperti dikutip dari okezone pada Selasa (27/8/24),

Machica menceritakan perjuangannya dalam membesarkan anaknya sendirian.

Machica mengatakan, bahwa Ia akan terus mendukung anaknya apapun risikonya.

Sekalipun nyawa taruhannya, seorang pejuang harus tetap ikhlas melakukannya.

Baca Juga:   Gubernur LIRA Sumut H Rizaldi Mavi : Ijeck Layak Pimpin Sumut

“Ya, namanya seorang pejuang kan kita harus ikhlas kalau sudah seperti itu,” ucapnya.

Machica juga menceritakan bahwa Ia membesarkan Iqbal dengan keadaan yang tidak adil, karena Ia dan Letnan Jenderal TNI (Purn) Moerdiono hanya sah secara agama namun tidak diakui oleh negara.

“Makanya saya berjuang supaya anak saya ini bisa mendapatkan akte kelahirannya. Karena kan di akte kelahiran di situ cuma atas nama saya,” ucapnya.

Machica berjuang hingga ke Mahkamah Konstitusi (MK), kemudian dikabulkan.

Baca Juga:   Menkominfo Bela Kaesang-Erina Naik Private Jet Karena Hamil, Raymond Chin: Aneh Itu Pak

Namun, tetap tidak bisa diberlakukan kepada anaknya, Iqbal, dikarenakan lahir pada tahun 1996, sedangkan putusan MK yang disahkan pada tahun 2011.

Machica juga merasa kesulitan dan tidak adil ketika akan mendaftarkan anaknya ke sekolah karena tidak adanya akte kelahiran tersebut.

Dalam acara Rakyat Bersuara, Iqbal pun sempat membacakan surat keresahannya dalam “Tragedi 22 Agustus 2024”.

Dalam surat tersebut, Iqbal menyampaikan bahwa Ia memang anak dari seorang jenderal dan pejabat tinggi pada masa orde baru, namun Ia lahir dari seorang perempuan yang penuh dengan perjuangan.

Baca Juga:   Polrestabes Medan Apel PAM Kunjungan Presiden Jokowi

Ia juga menegaskan bahwa tidak pernah menggunakan nama besar mendiang ayahnya untuk kepentingan pribadi.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *