TajukRakyat.com,Jakarta – Anggota DPR RI, Usman Husin, melontarkan kritik tajam terhadap paparan Menteri Hutan Raja Juli Antoni yang dinilainya tidak fokus dan tidak mencerminkan empati terhadap korban bencana alam di Aceh dan Sumatera.
Dalam penyampaiannya, Usman Husin menegaskan bahwa penjelasan Raja Juli Antoni tidak menjawab persoalan inti terkait bencana besar yang menelan banyak korban jiwa.
Menhut Tak Punya Hati Nurani
“Saya to the point saja, Pak Menteri. Tadi di dalam paparan, Pak Menteri menyebut Aceh dan Sumatera, tetapi penjelasannya melebar ke mana-mana. Kasihan korban jiwa di sana. Kalau saya lihat, Pak Menteri tidak punya hati nurani. Kenapa bisa seperti itu?” tegas Usman Husin dalam rapat di DPR, seperti dikutip tajukrakyat.com dari FT News Jumat 5 Desember 2025.
Ia menyatakan bahwa apa yang disampaikan Menteri tidak sejalan dengan kondisi di lapangan, terutama terkait aktivitas industri yang diduga memperburuk kerusakan lingkungan.
Semua Izin Distop
“Pak Menteri lihat tidak bencana di Sumatera? Seharusnya izin-izin semua distop dulu. Ini musibah besar. Jangan bicara hal lain yang tidak relevan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Usman menuntut kejelasan mengenai langkah konkret pemerintah dalam proses pemulihan kawasan hutan yang rusak.
“Pak Menteri harus jelaskan, butuh berapa tahun untuk penanaman ulang? Ini tanggung jawab Pak Menteri. Jangan lempar-lempar ke masa terdahulu,” katanya.
Dalam pernyataan paling keras, Usman Husin bahkan mempertanyakan kapasitas sang Menteri.
Menhut Tak Paham Tentang Hutan
“Saya lebih sarankan, kalau Pak Menteri tidak mampu, mundur saja. Pak Menteri tidak paham tentang kehutanan,” katanya lantang.
Data Terkini Korban Jiwa Banjir Sumatera
Hingga 5 Desember 2025 pagi, korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor di Sumatera mencapai 836 orang meninggal dunia, dengan 509 orang masih hilang dan sekitar 2.700 orang luka-luka.
Rincian per Provinsi
– Aceh: 325 korban meninggal dunia, dengan penambahan 48 jasad ditemukan baru-baru ini.
– Sumatera Utara: 311 korban meninggal, termasuk 12 jasad baru di Koting.
– Sumatera Barat: 200 korban meninggal, bertambah 6 orang.
Bencana sejak 26 November 2025 telah merusak 10.500 rumah dan 326 sekolah di 51 kk.(*)