Apple Vision Pro Dapat Banyak Keluhan, Pengguna Merasa Pusing

ILUSTRASI pengguna Apple Vision Pro
ILUSTRASI pengguna Apple Vision Pro

TajukRakyat.com,- Sejumlah pengguna augmented reality (AR) Apple Vision Pro menyampaikan berbagai keluhan, setelah mencoba perangkat canggih ini.

Beberapa pengguna mengaku pusing dan mual setelah menggunakan alat seharga 3.5000 dollar AS (setaara Rp 55 juta) itu.

Menurut pengguna yang sudah mencoba alat ini, penyebab mereka pusing lantaran terjadi ketidakseimbangan sistem pengelihatan dan peraba.

“Tidak sabar untuk mengembalikan (Apple) Vision Pro, ini mungkin menjadi teknologi yang paling menakjubkan yang pernah saya coba. Namun, saya tidak menyukai sakit kepala yang dihasilkan setelah penggunaan 10 menit,” kata pengguna media sosial X (dahulu Twitter) dengan handle @RjeyTech, dikutip TajukRakyat.com dari Kompas.com, Jumat (16/2/2024).

Dalam unggahannya, pengguna mengaku baru kali ini merasakan ketidaknyamanan setelah menggunakan Apple Vision Pro.

Padahal, saat menggunakan headset virtual reality (VR), pengguna tidak pernah mengalami hal seperti ini.

“Sekadar catatan, saya sudah pernah mencoba headset virtual reality (VR) lain sebelumnya dan tidak pernah mengalami sakit kepala,” imbuh akun @RjeyTech.

Baca Juga:   Anggota OPM Pembunuh Danramil Aradide Ditangkap

Sebagaimana diketahui, produk Apple Vision Pro ini resmi dirilis pada 2 Februari 2024 lalu.

Apple sendiri memang memungkinkan pengguna untuk mengembalikan produknya dalam waktu 14 hari setelah pembelian.

Jadi, pembeli dapat mengembalikan produk yang “dipinang” jika tidak sesuai ekspektasi.

Product Manager dari situs berita teknologi The Verge, Parker Ortolani juga menyampaikan kekecewaannya terkait Apple Vision Pro.

Meskipun teknologinya memang mengagumkan, bobotnya yang berat dan desain talinya (strap) membuatnya tidak nyaman digunakan bahkan dalam durasi yang singkat.

“Saya ingin menggunakan Apple Vision Pro, tetapi merasa takut untuk memakainya,” ungkapnya lewat akun media sosial Threads dengan handle @parkerortolani.

Sebagaimana dikutip KompasTekno dari The Verge, Jumat (16/2/2024), keluhan terkait ketidaknyamanan ini bukanlah merupakan sesuatu yang mengejutkan.

Sebab, setiap orang memiliki fisik yang berbeda-beda.

Mengambil contoh arloji pintar (smartwatch), aksesori ini menyesuaikan ukuran dan bobot case jam dibanding pergelangan tangan pengguna.

Sama halnya dengan headset AR seperti Apple Vision Pro yang menyesuaikan dengan ukuran kepala penggunanya.

Baca Juga:   Cara Mengatasi Error pada Layar iPhone

Jika pengguna memiliki pangkal hidung yang pendek, perangkat itu tidak bisa memblokir cahaya masuk karena terlalu besar.

Keluhan lainnya, mata sejumlah pengguna menjadi merah setelah penggunaan Apple Vision Pro.

Yang perlu dicatat, mata kering dan merah memang merupakan keluhan yang sering disampaikan terkait headset VR, seperti Meta Quest.

Selain itu, Apple Vision Pro disebut tidak menawarkan banyak fungsi yang sepadan dibanding harganya yang mencapai Rp 55 juta.

Sebagai referensi, ada berbagai headset VR atau AR dengan fitur serupa tetapi dengan harga yang lebih murah, misalnya Meta Quest 3 seharga 500 dollar AS (sekitar Rp 7,7 juta).

“Sejujurnya, kegembiraan saya soal Apple Vision Pro telah memudar. Terutama karena perangkat ini tidak dapat dipakai untuk pekerjaan saya, dan melihat layar Figma (situs membuat desain web) dengan perangkat ini membuat saya pusing,” tulis pengguna Threads bernama @oliarism.

“Saya akan mengembalikan Apple Vision Pro saya. Pengalaman coding dengan perangkat ini gagal meyakinkan saya, terutama saat perangkat memperjelas teks, yang menyebabkan saya sakit kepala selama pemrograman,” ungkap pengguna X dengan handle @GuiBebau.

Baca Juga:   Kabar Gembira, PNS Pria Bakal Dapat Cuti Melahirkan 1 Bulan

Bagi Carter Gibson selaku Senior Manager di Community Management and Moderation Google, sistem manajemen file di Apple Vision Pro membuatnya sulit untuk produktif.

“Sulit untuk multi tasking antara jendela aplikasi/windows (saya harus mengingat letak jendela, dan merasa kesulitan untuk membuka antarmuka manajemen file).

Beberapa format file juga tidak didukung oleh Apple Vision Pro,” keluhnya lewat akun Threads dengan handle @prcgibson.

“Saya juga tidak bisa melihat bagaimana membuat slide (Powerpoint/Google Slides) di VP (Vision Pro) lebih hemat energi, dibandingkan melakukannya langsung dengan aksesori mouse dan keyboard,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *