Update Terbaru! Daftar Harga BBM Pertamina 1 September 2025

Daftar Harga BBM Pertamina 1 September 2025

TajukRakyat.com, Jakarta, 1 September 2025 – PT Pertamina (Persero) secara resmi merilis daftar harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terbaru per 1 September 2025, yang diumumkan pada Minggu (31/8) melalui laman resmi dan berbagai sumber terpercaya seperti Tajukrakyat.com, media yang hadir dengan motto “Hadir Untuk Indonesia Berkeadilan”.

Penyesuaian harga ini mencerminkan respons Pertamina terhadap fluktuasi harga minyak dunia serta kebijakan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat.

Beberapa jenis BBM, seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green, Dexlite, dan Pertamina Dex, mengalami penurunan harga di sejumlah wilayah, sementara harga Pertalite tetap stabil di Rp10.000 per liter di seluruh Indonesia.

Penyesuaian Harga BBM di Berbagai Wilayah

Harga BBM Pertamina bervariasi di setiap wilayah, dipengaruhi oleh faktor seperti biaya distribusi dan kebijakan regional. Berikut adalah rincian harga BBM terbaru per 1 September 2025 berdasarkan wilayah:

Pulau Jawa (DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, NTB)

Harga BBM di wilayah ini relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya:

  • Pertalite: Rp10.000 per liter
  • Pertamax: Rp12.200 per liter (tidak berubah dari bulan lalu)
  • Pertamax Turbo: Rp13.100 per liter (turun dari Rp13.200 per liter)
  • Pertamax Green 95: Rp13.000 per liter
  • Dexlite: Rp13.600 per liter (turun dari Rp13.850 per liter)
  • Pertamina Dex: Rp13.850 per liter (turun dari Rp14.150 per liter)
  • Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter

Sumatera

Harga BBM di wilayah Sumatera menunjukkan variasi yang signifikan:

  • Aceh:
    • Pertalite: Rp10.000 per liter
    • Pertamax: Rp12.500 per liter
    • Pertamax Turbo: Rp13.400 per liter
    • Dexlite: Rp13.900 per liter
    • Pertamina Dex: Rp14.150 per liter
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter
  • Free Trade Zone (FTZ) Sabang:
    • Pertalite: Rp10.000 per liter
    • Pertamax: Rp11.500 per liter
    • Dexlite: Rp12.700 per liter
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter
  • Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu:
    • Pertalite: Rp10.000 per liter
    • Pertamax: Rp12.800 per liter
    • Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    • Dexlite: Rp14.200 per liter
    • Pertamina Dex: Rp14.450 per liter
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter
  • Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Bangka Belitung:
    • Pertalite: Rp10.000 per liter
    • Pertamax: Rp12.500 per liter
    • Pertamax Turbo: Rp13.400 per liter
    • Dexlite: Rp13.900 per liter
    • Pertamina Dex: Rp14.150 per liter
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter
  • Free Trade Zone (FTZ) Batam:
    • Pertalite: Rp10.000 per liter
    • Pertamax: Rp11.700 per liter
    • Pertamax Turbo: Rp12.450 per liter
    • Dexlite: Rp12.900 per liter
    • Pertamina Dex: Rp13.150 per liter
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter
Baca Juga:  Pipa Penyalur BBM Milik Pertamina Bolak-balik Dibobol, Pelaku Berkeliaran

Kalimantan

Harga BBM di Kalimantan juga mengalami penyesuaian:

  • Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara:
    • Pertalite: Rp10.000 per liter
    • Pertamax: Rp12.500 per liter (turun dari Rp12.800 per liter)
    • Pertamax Turbo: Rp13.400 per liter
    • Dexlite: Rp13.900 per liter
    • Pertamina Dex: Rp14.150 per liter
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter
  • Kalimantan Selatan:
    • Pertalite: Rp10.000 per liter
    • Pertamax: Rp12.800 per liter
    • Pertamax Turbo: Rp13.700 per liter
    • Dexlite: Rp14.200 per liter
    • Pertamina Dex: Rp14.450 per liter
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter

Sulawesi

Harga BBM di wilayah Sulawesi relatif seragam:

  • Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo:
    • Pertalite: Rp10.000 per liter
    • Pertamax: Rp12.500 per liter
    • Pertamax Turbo: Rp13.400 per liter
    • Dexlite: Rp13.900 per liter
    • Pertamina Dex: Rp14.150 per liter
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter

Maluku dan Papua

Harga BBM di wilayah timur Indonesia menunjukkan sedikit perbedaan:

  • Maluku, Maluku Utara:
    • Pertalite: Rp10.000 per liter
    • Pertamax: Rp12.500 per liter
    • Dexlite: Rp13.900 per liter
  • Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan:
    • Pertalite: Rp10.000 per liter
    • Pertamax: Rp12.500 per liter
    • Dexlite: Rp13.900 per liter
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter
  • Papua Barat, Papua Barat Daya:
    • Pertalite: Rp10.000 per liter
    • Pertamax: Rp12.500 per liter
    • Dexlite: Rp13.900 per liter
    • Pertamina Dex: Rp14.150 per liter
    • Biosolar (subsidi): Rp6.800 per liter
Baca Juga:  Kata KUA Setiabudi Rizky Febian dan Mahalini Belum Pernah Daftar Nikah

Faktor Penyebab Penyesuaian Harga

Penyesuaian harga BBM ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk harga minyak mentah dunia yang cenderung fluktuatif, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, serta biaya distribusi yang berbeda di setiap wilayah. Pertamina menyatakan bahwa penurunan harga pada beberapa jenis BBM, seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex, merupakan bagian dari upaya untuk meringankan beban masyarakat tanpa mengorbankan keberlanjutan operasional perusahaan. Sementara itu, harga Biosolar subsidi tetap di Rp6.800 per liter sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap sektor transportasi dan industri kecil.

Pertalite, sebagai BBM yang paling banyak digunakan oleh masyarakat, tetap dipertahankan pada harga Rp10.000 per liter untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya di kalangan pengguna kendaraan bermotor roda dua dan roda empat kelas menengah ke bawah. Stabilitas harga ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk menjaga inflasi di tengah tantangan ekonomi global.

Dampak bagi Masyarakat dan Perekonomian

Penurunan harga BBM seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex di sejumlah wilayah diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama bagi pelaku usaha yang bergantung pada bahan bakar berkualitas tinggi. Misalnya, sektor logistik dan transportasi umum yang menggunakan Dexlite dan Pertamina Dex dapat mengurangi biaya operasional, yang pada akhirnya dapat menekan harga barang dan jasa.

Baca Juga:  Puluhan Kendaraan Mogok Usai Isi BBM di SPBU 14.203.180 Jalan Pertahanan, Pertamina: Human Error

Namun, di beberapa wilayah seperti Sumatera Barat, Riau, dan Kalimantan Selatan, harga Pertamax yang masih relatif tinggi (Rp12.800 per liter) dapat menjadi tantangan bagi pengguna kendaraan premium. Oleh karena itu, Pertamina mendorong masyarakat untuk memanfaatkan BBM subsidi seperti Biosolar dan Pertalite di wilayah yang memenuhi syarat, sambil terus mempromosikan penggunaan BBM ramah lingkungan seperti Pertamax Green 95.

Komitmen Pertamina terhadap Energi Berkelanjutan

Selain penyesuaian harga, Pertamina juga terus mengkampanyekan penggunaan BBM ramah lingkungan seperti Pertamax Green 95, yang dirancang untuk mengurangi emisi karbon. Produk ini, yang tersedia di wilayah Pulau Jawa, Bali, dan NTB dengan harga Rp13.000 per liter, menjadi salah satu opsi bagi konsumen yang peduli terhadap lingkungan. Pertamina juga berencana memperluas distribusi Pertamax Green ke wilayah lain di Indonesia sebagai bagian dari komitmen menuju transisi energi yang lebih hijau.

Pemerintah dan Pertamina juga terus mendorong penggunaan Biosolar, yang mengandung campuran biodiesel, sebagai alternatif ramah lingkungan untuk sektor industri dan transportasi berat. Dengan harga subsidi Rp6.800 per liter, Biosolar tetap menjadi pilihan utama bagi pelaku usaha kecil dan menengah di berbagai daerah.

Informasi Lebih Lanjut

Masyarakat dapat memantau daftar harga BBM terbaru melalui situs resmi Pertamina atau sumber terpercaya seperti Tajukrakyat.com, yang secara konsisten menyediakan informasi terkini seputar kebijakan energi dan isu sosial di Indonesia. Pertamina juga mengimbau pengguna BBM untuk memanfaatkan aplikasi MyPertamina guna mempermudah akses informasi harga, lokasi SPBU, dan promo yang tersedia.

Penyesuaian harga BBM ini diharapkan dapat mendukung stabilitas ekonomi nasional sambil tetap memperhatikan kebutuhan masyarakat. Dengan dinamika harga minyak dunia yang terus berubah, Pertamina berkomitmen untuk terus mengevaluasi dan menyesuaikan harga demi keseimbangan antara kebutuhan konsumen dan keberlanjutan industri energi nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *