TajukRakyat.com, Medan – Kabid PPD HMI Cabang Medan, Ahmad Fuadi Nasution menyoroti program pertashop yang menurutnya banyak merugikan masyarakat kecil.
Ia menyampaikan program pertashop adalah outlet penjualan Pertamina berskala tertentu yang dipersiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM non subsidi, LPG non subsidi, dan produk ritel Pertamina lainnya.
“Dengan mengutamakan lokasi pelayanannya di desa atau di kota yang membutuhkan pelayanan produk ritel Pertamina,” ujar Fuadi, Kamis (22/6/2023).
Namun ada satu hal yang menjadi sorotan yakni pada penerapan kerja sama, pada pelaksanaan kontrak, ada pihak ketiga (agen/PT) yang membuat komitmen dengan pengusaha.
“Kami menganggap ini semacam ada dugaan persekongkolan atau i’tikad tidak baik antara Pertamina dengan masyarakat karena seharusnya Pertamina langsung dengan masyarakat,” ungkapnya
Sehingga, lanjut Fuadi kontrak itu ideal menurut kepatutan dan tidak ada azas penyalahgunaan keadaan dalam kontrak tersebut.
“Kenapa ada pihak ketiga, ini mengangkangi keterlibatan masyarakat dalam berwirausaha dengan perusahaan negara (BUMN),” ucapnya.
Fuadi mengatakan karena pihak ketiga yang memainkan kontrak, ada perjanjian tidak langsung dan mengambil keuntungan serta menyalahgunakan keadaan.
“Penyalahgunaan keadaan dalam KUH perdata yakni Penyalahgunaan keadaan karena kedudukan yang tidak berimbang dari satu pihak terhadap pihak lain; dalam hal ini antara agen dan masyarakat yang awam terhadap perjanjian,” katanya.
Dan yang menjadi satu sorotan lagi, masih Fuadi menuturkan yakni yang dijual itu adalah Pertamax bayangkan didaerah pedesaan yang rata-rata pendapatannya kecil dipaksa membeli BBM pertamax.
“Yang kita tahu harga nya mahal bagi masyarakat, kalau begitu kami menganggap pertamina tidak mampu melihat kondisi pasar di pedesaan,” katanya.
Maka dari itu, Fuadi meminta Mentri BUMN Erick Tohir untuk mengevaluasi program pertashop yang banyak merugikan masyarakat kecil, yang hari ini masih berjuang untuk memulihkan ekonomi pasca pandemi.
“Evaluasi program pertashop, warga dirugikan, pertamina lemah dalam program,” tukasnya.