TajukRakyat.com,- Produsen drone asal China, EHang Holdings mulai menjual taksi terbang EH216-S di platform e-commerce Taobao.
Harganya dipatok US$ 332.060 atau setara Rp 5,2 miliar.
EHang telah mengantongi izin sertifikasi dari otoritas aviasi setempat pada Oktober 2023 lalu untuk menjual unit taksi terbangnya secara komersil, dikutip dari Republic World.
Ditengah kemunculan taksi terbang ini, ada yang menyebutkan bahwa moda transportasi canggih seperti ini kemungkinan akan muncul di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Seperti diketahui, IKN sendiri mengusung konsep kota pintar atau smart city.
Tak heran, muncul kabar yang menyebutkan bahwa IKN nanti akan dilengkapi berbagai fasilitas canggih, termasuk moda transportasinya.
Mengenai hal ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie mengatakan masih harus digodok regulasinya.
Terlebih penggunaan taksi terbang di negara lain juga masih perlu dipantau lebih lanjut.
“Ya kita dukung kemajuan, kan kita dukung. Tapi kelayakannya, masih banyak yang perlu [disiapkan],” ujar Budi saat ditemui usai Raker dengan Komisi I DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Lebih lanjut ia mengatakan masih belum ada target untuk kehadiran taksi terbang di IKN. Masih harus dibuktikan dulu bagaimana teknologi taksi terbang ini bisa berjalan aman.
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengungkapkan transportasi taksi terbang itu tengah dalam tahapan proof-of-concept bersama dengan Hyundai.
“Kami sedang melakukan kerja sama dengan Hyundai untuk sky taxi,” ungkap Bambang.
Taksi terbang itu akan bisa diisi empat orang dengan satu pilot.
Nantinya akan digunakan untuk membawa masyarakat berpindah dari satu tempat ke tempat lain, utamanya untuk Nusantara dan sekitarnya.
“Bisa mentransportasikan penduduk dari satu tempat ke tempat lain, utamanya dari Samarinda, Balikpapan, dan Nusantara,” jelasnya.
Sementara itu, terkait taksi terbang buatan EHang, perusahaan tersebut mengatakan bahwa potensi industri transportasi terbang untuk kebutuhan dalam kota atau Urban Air Mobility (UAM) akan mengubah tatanan transportasi publik secara umum.
Mulai dari moda kereta api, penerbangan, dan transportasi laut.
Pada 2018 lalu, Morgan Stanley mengestimasi industri UAM global akan bernilai US$ 1,5 triliun pada 2040 mendatang.
Banyak prototipe kendaraan terbang dalam kota yang selama ini sudah dipamerkan beberapa perusahaan aviasi.
Misalnya Airbus melalui A3 Vahana, Boeing dengan PAV, Lilium Jet, Volocopter melalui VC2, serta Cora milik Kitty Hawk.
EHang sendiri mengklaim sebagai perusahaan pertama yang berhasil memproduksi dan menjual produk taksi terbang secara komersil melalui EH216 dan EH116, baik dengan awak dan tanpa awak.(**)