TajukRakyat.com,Medan – Menindaklanjuti hasil Rapat Terbatas dengan Presiden RI tentang kegiatan extraordinary P4GN, Kodam I/BB bersama BNNP Sumut melaksanakan rapat koordinasi.
Rakor diselenggarakan di Mess Wiyata Yudha Rindam I/BB yang langsung dihadiri Pangdam I /BB, Mayjen Mochammad Hasan.
Terlihat juga Kepala Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Sumatera Utara, Brigjen Pol Drs Toga H.Panjaitan, para Pejabat Utama (PJU) Kodam I/BB dan PJU BNNP Sumut.
PJU BNNP Sumut yang hadir yakni Kabid Pemberantasan, Kombes Pol Sempana Sitepu, Kordinator Bidang Rehabilitasi, dr Suku Bunga Ginting, dan Kepala BNNK Pematang Siantar, Drs Tuangkus Harianja.
Dalam rapat dibahas mengenai tindak lanjut dari Rapat Terbatas extraordinary P4GN, tentang fasilitas tempat pelaksanaan rehabilitasi narkoba yang akan di sediakan Kodam I/BB di Rindam I/BB.
Danrindam I/BB, Kolonel Inf Charles B.P. Sagala menyampaikan kesiapan dan persiapan yang telah ada di Rindam/I BB.
Kesiapan itu, kata Danrindam sesuai dengan arahan hasil Rapat terbatas 11 September 2023 tentang pemberantasan dan penanganan kasus narkotika sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
“Presiden RI menginstruksikan kementerian terkait untuk melaksanakan pemberantasan dan penanganan kasus narkotika dengan memanfaatkan fasilitas TNI,” ujarnya.
Dimana kata dia, untuk fasilitas TNI yang ada di Kodam I/BB yang menjadi tempat rehablitasi berada di Dodik Bela Negara Rindam I/BB.
Ia menambahkan kapasitas tempat rehabilitasi di Dodik Bela Negara Rindam I/BB ada 300 klien dan dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan termasuk kebutuhan jumlah SDM.
Kepala BNNP Sumut,
Brigjen Pol Drs Toga H.Panjaitan menerangkan dalam menekan angka prevalensi penyalahgunaan narkotika di Sumut.
Selain itu, Toga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kodam I/BB khususnya Rindam I/BB yang menyediakan sarana penyalahguna narkotika.
Diakhir rapat koordinasi, Pangdam I/BB, Mayjen Mochammad Hasan menginstruksikan kepada seluruh jajaran Kodam I/BB untuk bekerja sama dengan BNNP Sumut dalam penanganan permasalahan narkoba.
“Apalagi Indonesia sudah darurat narkoba khususnya Sumut. Di Indonesia, Sumut rangking 1 dalam penyalahgunaan narkoba,” (key/rel).