Ngeluh Gaji Kecil, Belasan Pekerja Kebersihan di Perumnas Mandala Ancam Demo

Pekerja harian Dinas Kebersihan berkumpul di TPA Perumnas Mandala.(Ist)

TajukRakyat.com,Medan – Belasan pekerja kebersihan di Perumnas Mandala Kecamatan Percut Seituan mengancam akan melakukan aksi mogok.

Karena sekitar 18 orang pekerja kebersihan dibawah naungan Dinas Kebersihan Kabupaten Deliserdang, sudah beberapa tahun bekerja mengangkut sampah dan mengutip retribusi sampah.

Namun hingga kini mereka tidak ada mendapat perhatian serius dari Dinas Kebersihan maupun Bupati Deliserdang.

Seorang pekerja menyebutkan, para pekerja kebersihan di Perumnas Mandala ini setiap harinya mengangkut sampah-sampah dari rumah warga untuk diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Jl. Garuda Raya Perumnas Mandala.

Seluruh pekerja sudah bekerja belasan tahun hingga puluhan tahun namun tidak mendapat fasilitas kerja, gaji yang minim dan tanpa hari libur.

“Kami hanya menuntut fasilitas kerja, kenaikan gaji dan ada hari libur. Kami menduga ada anggarannya namun tidak sampai kepada para pengutip sampah,” ungkap Ucok Simbolon pengangkut sampah beca bermotor (betor) saat ditemui di TPA Perumnas Mandala, Selasa (28/2/23)

Baca Juga:   Buronan Perampok Sembunyi di Kebun Sawit, Pasrah saat Dikepung Polisi

Dijelaskan Ucok, selama bekerja, mereka hanya menerima gaji Rp 2.100.000 per bulan dan bekerja dengan menggunakan beca bermotor milik sendiri dan bukan dari Dinas Kebersihan.

Jika ada kerusakan pada betor maka biaya perbaikan ditanggung sendiri. Selama bekerja tidak ada hari libur seperti Hari Raya Idul Fitri atau Natal Tahun Baru.

Bahkan bila tidak bekerja gaji akan dipotong.”Jika pekerja tidak masuk kerja, maka gaji dipotong,” tandas Ucok.

Selain itu, tambah Ucok, mereka juga diwajibkan untuk mengutip retribusi sampah dari warga tanpa ada diberikan dana insentif.

Baca Juga:   Samsul Tarigan Masih Berkeliaran Hingga Kapolda Sumut Berganti

“Ironisnya, jika uang retribusi tidak sesuai target maka kami yang akan menanggulanginya dengan cara kami sendiri,” keluh Ucok.

Pria ini menambahkan, jika tuntutan kami tidak dipenuhi maka para pekerja akan melakukan aksi mogok kerja.

“Kami akan mogok kerja jika tuntutan kami tidak dipenuhi,” ancam Ucok.

Sementara itu, Kasi Kebersihan Andriani Nasution, tidak memenuhi tuntutan para pekerja kebersihan tersebut.

Bahkan, Andriani menegaskan bila para pekerja tidak mau menandatangani kontrak maka tidak akan diberikan gaji dan karcis.

Selain itu, melarang para pekerja harian lepas agar tidak membuang sampah ke TPS.

Sementara itu, Camat Percut Seituan A Fitrian Syukri ketika dikonfirmasi menyebutkan soal pemotongan gaji tidak benar, hanya saja gaji mereka tidak diberikan.

Baca Juga:   Safitri Histeris saat Rekontruksi Pembunuhan Suaminya yang Dituduh Curi Burung

“Bukan pemotongan gaji namun gaji mereka tidak diberikan jika mereka tidak masuk kerja,” jelas Fitrian.

Terkait soal tuntutan fasilitas dan kenaikan gaji, tambah Camat, pihaknya tidak bisa memenuhi karena pihaknya bukan perusahaan.

“Mereka kan pekerja harian lepas dan menandatangani kontrak kerja, jadi gajinya sesuai dengan kontrak kerja. Kalau mereka mau menuntut kenaikan gaji, gak mungkin, karena kita bukan perusahaan,” jawan Fitrani beralasan. (Kei)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *