TaukRakyat.com,Jakarta– Momen bulan suci puasa atau Ramadan sudah di depan mata.
Untuk menyambut Ramadan, Presiden RI, Joko Widodo meminta kementerian dan instansi terkait untuk memastikan ketersediaan stok beras.
“Persiapan hari besar keagamaan dan nasional (HBKN) saja, stok untuk persiapan hari besar keagamaan. Jadi, untuk Lebaran ditanya sama dipersiapkan apa saja, sudah sampai mana, sehingga nanti Lebaran itu stoknya semua ada,” kata Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi usai mengikuti rapat terbatas soal ketersediaan bahan pangan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/2/2023).
“Beras, arahan Presiden masuk puasa, Lebaran barang sudah ada. Jadi, beliau agak keras untuk memastikan stok itu ada,” katanya lagi.
Menanggapi permintaan Presiden, Arief mengatakan bahwa dalam waktu satu bulan ke depan akan ada panen raya.
Oleh karenanya, Presiden Jokowi meminta agar Badan Urusan Logistik (Bulog) bersiap-siap.
Kemudian, Arief mengungkapkan, pemerintah juga mulai menaikkan harga gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG). Keputusan itu berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2020.
“Kemarin kita adjust (sesuaikan) sedikit supaya Bulog juga bisa menyerap dari Rp 8.300 menjadi Rp 9.000. Yang Rp 4.200 jadi Rp 4.650 di gudang Bulog. Nah, itu semua sudah kita adjust,” ujar Arief.
“Kemudian, kita pastikan petani itu tidak rugi saat panen raya. Beras selesai ya, karena dalam satu bulan ini kita akan panen raya,” katanya melanjutkan.
Hal itu dikatakan saat memberikan arahan dalam Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (23/2/2023).
Saat itu, Jokowi meminta para gubernur tidak main-main soal stok pangan, khususnya beras.
Sebab, di berbagai negara saat ini sedang mengalami kasus kelaparan dan kelangkaan pangan, khususnya di negara-negara Afrika.
“Kita kelihatannya normal-normal saja, tapi hati-hati. Tolong ini juga dipantau dan dijaga betul. Produksi beras kita, utamanya produksi beras kita ini berapa sih, pastikan betul itu cukup,” kata Jokowi.
Kemudian, Jokowi meminta gubernur setempat berkoordinasi dengan gubernur lainnya apabila kekurangan stok beras.
“Kolaborasi telepon antar gubernur penting. Suplai yang banyak, misalnya dari Jawa Timur lihat ada kelebihan surplus berapa yang kurang tolong segera tarik ke daerah yang kekurangan,” ujar Jokowi.
Mentan Bilang Stok Tersedia
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, stok pangan menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah tersedia dalam jumlah yang cukup.
“Secara umum ketersediaan ini dalam neraca yang ada, neraca kita sampai dengan Maret, Alhamdulillah cukup tersedia,” kata Syahrul Yasin Limpo usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/2/2023).
Syahrul mengungkapkan, dalam rapat tersebut, Presiden Jokowi memeriksa ketersediaan berbagai komoditas pangan.
Di antaranya, beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, telur, dan gula.
Menurutnya, Jokowi juga berpesan kepada kementerian dan lembaga terkait untuk bekerja sama agar stok yang ada dapat terdistribusi dengan baik ke masyarakat.
“Logistik-logistik untuk distribusi harus kita benahi, perbaiki, dan kerja sama dengan pemda, para gubernur, para bupati akan berjalan,” ujar Syahrul.
Syahrul mengatakan, secara khusus Jokowi memperhatikan stok beras yang harganya sempat naik dalam beberapa waktu terakhir.
Namun, ia menjelaskan bahwa akan ada puncak panen raya sekitar 1 juta hektar pada Februari hingga Maret 2023.
“Ketersediaan ini tidak hanya berjalan sendiri. Harus diikuti dengan tentu distribusi-distribusi dan lain-lain sebagainya sehingga normalisasi dari harga beras itu bisa juga dicapai,” katanya.
Politikus Partai Nasdem itu pun menyebut stok minyak goreng tersedia dalam jumlah yang cukup menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran.
“Mudah-mudahan dalam Ramadhan dan Idul Fitri nanti semua bisa berjalan sesuai harapan,” ujar Syahrul Yasin Limpo.(kpc)