Studi Baru Menemukan Fakta Kiamat Makin Dekat

ILUSTRASI kiamat
ILUSTRASI kiamat

TajukRakyat.com,- Sebuah studi yang diunggah dalam jurnal Communications Earth & Environment menyebut adanya potensi ‘kiamat’ makin dekat di bumi.

Dalam jurnal tersebut dijelaskan, bahwa pemicu terjadinya ‘kiamat’ ini akibat adanya pemanasan global dan cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terus menyebabkan kenaikan harga dan inflasi pangan.

“Kami menemukan bahwa kondisi suhu yang diproyeksikan pada tahun 2035 soal pemanasan global di masa depan menyiratkan peningkatan tekanan inflasi di seluruh dunia,” tulis para peneliti dari Institut Potsdam untuk Penelitian Dampak Iklim dan Bank Sentral Eropa, dikutip dari Business Insider, Rabu (27/3/2024).

Baca Juga:   Polrestabes Medan Dapat Pelatihan Buat Laporan Lewat Aplikasi Dors

Semakin meningkat ‘tanda kiamat’, rata-rata inflasi pangan bisa naik sebesar 3,23% per tahun secara global, dan mendorong inflasi umum naik sebesar 1,18% dalam dekade

“Setelah tahun 2035, besarnya perkiraan tekanan terhadap inflasi sangat berbeda antar skenario emisi, menunjukkan bahwa mitigasi gas rumah kaca secara tegas dapat menguranginya secara signifikan,” tulis mereka.

Perubahan iklim mulai memengaruhi berbagai bagian perekonomian, meningkatkan biaya perumahan di daerah-daerah dengan risiko iklim tinggi, dan memicu kekurangan pasokan komoditas pangan di seluruh dunia, mulai dari minyak zaitun hingga kakao.

Baca Juga:   Mobil Rombongan Anies Baswedan Kecelakaan di Aceh Timur

Menurut peneliti, bahan pangan kemungkinan besar menjadi komponen inflasi terbesar yang terkena dampaknya.

Dampak inflasi juga tidak akan seimbang, dengan tekanan terbesar terjadi pada negara-negara di Afrika dan Amerika Selatan.

Tekanan-tekanan tersebut dapat diatasi dengan pendekatan kebijakan yang tepat, namun para peneliti juga memperingatkan bahwa jika emisi tidak dikurangi maka dampak inflasi akan semakin buruk.

“Dalam skenario emisi terbaik, tekanan eksogen terhadap inflasi hanya sedikit lebih besar pada tahun 2060 dibandingkan pada tahun 2035, namun skenario emisi terburuk akan menyebabkan tekanan terhadap inflasi pangan melebihi 4% [per tahun] di sebagian besar dunia,” kata para peneliti.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *