TajukRakyat.com,Medan– Sejumlah pria dan wanita yang diduga merupakan pemilih ‘siluman’ nyaris diamuk massa.
Sebab, para pelaku ketahuan saat akan mencoblos di TPS 04 Jalan Pembangunan Baru, Kelurahan Sitirejo II, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan.
Menurut keterangan warga, pada Rabu (14/2/2024) sekira pukul 09.00 WIB, datang sejumlah pria dan wanita yang diduga bukan warga sekitar.
Mereka awalnya datang, kemudian menyerahkan surat formulir C6, yang dijadikan sarat untuk bisa memilih.
Setelah menunjukkan surat formulir C6, para terduga pelaku ini duduk layaknya pemilik hak suara, sambil menunggu panitia menyebutkan nama pemilih.
Ketika nama pemilih disebut, satu diantara pelaku mulanya tampak kebingungan.
Lalu, terduga pelaku ini langsung mengambil surat suara dan melakukan pencoblosan.
Karena curiga melihat gelagat para pelaku ini, seorang saksi yang juga warga bernama Wina kemudian memperhatikan pelaku lain yang belum mencoblos.
Ketika panitia kembali memanggil nama warga bernama Anita, pelaku lain pun maju, setelah sempat terlihat kebingungan.
Untuk membuktikan kecurigaan itu, saksi Wina dan warga kemudian mendatangi satu diantara pelaku.
Saksi dan warga meminta agar wanita yang dipanggil namanya itu menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP).
“Saya curiga, dia (pelaku) duduk saja. Mereka segerombolan, 3 perempuan 2 laki-laki. Langsung saya tanya, mbak namanya siapa, sini KTP nya, saya bilang, dan namanya Tiara Simbolon warga Tembung,” kata Wina.
Sadar bahwa pelaku sudah melakukan aksi tipu-tipu, saksi Wina lantas bertanya pada pelaku, kenapa warga Tembung bisa mencoblos di tempatnya.
Ketika ditanyai, pelaku semakin kalut tak bisa menjawab.
Hal itu lantas memancing perhatian warga, hingga keributan pun terjadi.
Saat keributan meledak, para pelaku langsung dibawa ke rumah kepala lingkungan.
Di sana para pelaku berusaha berlindung dari amukan warga yang mulai emosi.
Namun, seorang yang diduga anak kepala lingkungan lantas mengusir warga.
Tidak cukup sampai di situ, areal TPS kemudian dipagari pakai tali plastik.
Warga yang tadinya hendak melihat proses pemungutan suara malah diusir dengan dalih pihak yang tidak berkepentingan dilarang mendekati TPS.
“Warga diusir. Katanya buat yang berkepentingan saja, padahal kita (masyarakat) kan punya hak,” ungkap Wina.
Sayangnya, pihak terkait yang ada di lokasi belum bisa diwawancarai.
Terpisah, Kapolsek Patumbak, Kompol Faidir Chaniago membenarkan peristiwa keributan itu.
Ia mengatakan bahwa saat ini situasi di lokasi sudah kondusif.(rio)