Amerika Serikat Blacklist 6 Perusahaan China Imbas Balon Mata-mata

Presiden Xi Jinping bersama Presiden Joe Biden. (Wikimedia Commons/U.S. Department of State)
Presiden Xi Jinping bersama Presiden Joe Biden. (Wikimedia Commons/U.S. Department of State)

TajukRakyat.com– Departemen Perdagangan Amerika Serikat menuding intelijen China menerbangkan balon mata-mata untuk aktivitas pengintaian.

Akibat tudingan ini, AS kemudian memblacklist enam perusahaan asal China yang beroperasi di Negeri Paman Sam tersebut.

“Penggunaan balon altitudo tinggi [oleh Republik Rakyat Tiongkok] melanggar kedaulatan kami dan mengancam keamanan internasional AS,” kata Wakil Menteri Perdagangan untuk Industri dan Keamanan, Alan Estevez, dalam sebuah pernyataan, Jumat (10/2/2023).

Baca Juga:   Pengedar Sabu di Laguboti tak Berkutik saat Ditangkap

“Keputusan hari ini mempertegas bahwa entitas yang berusaha mengganggu keamanan dan kedaulatan nasional AS akan diputus dari akses ke teknologi AS.”

Keenam perusahaan yang dimasukkan dalam daftar hitam sendiri antara lain Beijing Nanjiang Aerospace Technology Co, Institut Penelitian ke-48 Korporasi Grup Teknologi Elektronik China, dan Dongguan Lingkong Penginderaan Jauh Technology Co.

Baca Juga:   Link Twibbon HUT NU ke 101 yang Bisa Diunggah ke Medsos

Tiga perusahaan lainnya yakni Eagles Men Aviation Science and Technology Group Co, Guangzhou Tian-Hai-Xiang Aviation Technology Co, serta Shanxi Eagles Men Aviation Science and Technology Group Co.

Dengan dimasukkannya ke dalam daftar hitam, perusahaan-perusahaan itu tak akan lagi bisa memperoleh barang dan teknologi AS tanpa otorisasi pemerintah.

“Penegakan Ekspor akan dengan waspada memantau dan mencegah pengiriman ke pihak yang masuk dalam daftar dan menyelidiki segala upaya yang ingin menghindari pembatasan ini,” kata Asisten Menteri Perdagangan untuk Penegakan Ekspor, Matthew Axelrod, seperti dikutip AFP.

Baca Juga:   Jelang Sidang Putusan MK, Anies Hingga Ganjar Bersiap Dengarkan Hasil Akhir

Balon mata-mata sebelumnya terbang selama berhari-hari dari Alaska ke Carolina Selatan.

Militer AS pun menembak jatuh balon di lepas pantai timur AS pada Sabtu karena merasa was-was.

Mengenai balon ini, China telah menegaskan bahwa balon berukuran tiga bus sekolah tersebut merupakan pesawat sipil yang digunakan untuk penelitian, terutama terkait meteorologi.

Baca Juga:   Ondim Ungkap Alasan PAN Dukung Bobby Nasution Maju Pilgubsu

Namun seorang pejabat Kementerian Luar Negeri AS mengindikasi balon itu di bawah kendali Tentara Pembebasan Rakyat China dan merupakan bagian dari armada yang dikirim mereka ke lebih dari 40 negara di lima benua, guna mengumpulkan informasi intelijen negara.

Beijing memprotes penembakan balon udara tersebut.

Mereka menyebut langkah itu secara serius “merusak hubungan China dan AS”.

Baca Juga:   Kids Gangster Lepas "Rebellion" Sebagai Pembuka EP Terbaru

“Aksi Amerika Serikat berdampak serius dan merusak upaya serta kemajuan kedua belah pihak dalam menstabilkan hubungan China-AS sejak pertemuan (KTT G20) di Bali,” kata Wakil Menteri Luar Negeri China, Xie Feng, seperti dikutip AFP.

Xie menyebut China saat ini memberikan perhatian khusus atas perkembangan situasi soal ini dan “berhak untuk memberikan reaksi lebih lanjut” menanggapi sikap AS tersebut.(cnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *