Wanita Linglung Dituding Penculik Anak Gegerkan Warga Bangun Purba

Wanita paruh baya yang dalam keadaan linglung disangka penculik anak di kawasan Bangun Purba
Wanita paruh baya yang dalam keadaan linglung disangka penculik anak di kawasan Bangun Purba

 

TajukRakyat.com- Warga Desa Bangun Purba, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Deliserdang, digegerkan dengan kemunculan sosok wanita paruh baya dengan gelagat mencurigakan pada, Selasa (14/2) malam.

Warga menduga wanita yang mengenakan jilbab coklat kekuningan sambil menenteng tas plastik warna hitam itu penculik anak.

Warga lalu beramai-ramai mengamankan wanita yang terlihat mengenakan baju panjang berwarna abu-abu itu.

Baca Juga:   Cara Menghilangkan Bau pada Sepatu

Usai diamankan, selanjutnya wanita tersebut diboyong ke Polsek Bangun Purba.

Informasi diperoleh TajukRakyat.com, tas plastik yang dibawa wanita paruh baya itu berisi pisau, plastik dan pakaian.

Menurut warga, wanita itu tidak sendiri, ia datang bersama dua teman lainnya yang sudah terlebih dahulu melarikan diri.

Baca Juga:   Kodam I/Bukit Barisan Tegaskan Ucapan Koordinator Togel Soal Setoran ke Polisi Bukan Karena Intimidasi

Kasat Reskrim Polsek Deliserdang, Kompol I Kadek H Cahyadi saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (14/2) malam mengatakan, hasil interogasi yang dilakukan petugas Polsek Bangun Purba terhadap yang bersangkutan, wanita paruh baya itu diduga linglung.

“Yang bersangkutan diduga linglung. Dia orang Batubara dan rencananya mau pulang ke Batubara tapi ternyata turun di Bangun Purna. Di dalam tas plastik juga tidak ditemukan pisau. Yang ada hanya pakaian,” jelas Kompol I Kadek.

Baca Juga:   Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok Lagi Rp 10.000

Saat ini, lanjut Kasat, pihal Polsek sedang berkoordinasi dengan Muspika Bangun Purba untuk membawa wanita tersebut pulang ke rumahnya di Batubara.

Sebab, pihak keluarga belum bisa dihubungi sama sekali.

Atas kejadian ini, Kasat mengimbau pada masyarakat untuk selalu waspada.

Namun jangan juga mudah terpengaruh isu-isu negatif tentang penculikan anak.

“Kita berharap masyarakat tidak terpengaruh isu-isu negatif. Sama kejadian di Pantai Labu, ada ODGJ menjadi korban dihakimi masyarakat, padahal tidak tahu permasalahan,” tukasnya. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *