Gajah Penghuni ANECC Mati

Gajah Dwiki Penghuni ANECC saat di nekropsi oleh tim medis/Ist

TajukRakyat.com- Seekor gajah jantan (Dwiki) penghuni Aek Nauli Elephant Conservation Camp (ANECC) mati. Hasil nekropsi yang dilakukan oleh Tim dokter hewan Vesswic, TSI dan Balai Besar KSDA Sumatera Utara ditemukan luka rahang bagian dalam yang menyebabkan gajah tidak mau makan sehingga mengalami kematian.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Sumut, Rudianto Saragih Napitu, S.Si.,M.Si melalui siaran persnya, Jumat (17/2) menguraikan, gajah Dwiki dan Dini merupakan gajah asal Barumun Nagari Wildlife Sanctuary (BNWS) yang dipindahkan ke ANECC pada 18 Desember 2022.Pemindahan gajah ini selalu didampingi tim medis dokter hewan dari Vesswic. Setelah sampai di ANECC dilakukan perawatan intensif dengan diberikan pakan, obat-obatan dan vitamin.

Pada 7 dan 8 Januari 2023, T
tim medis Vesswic, drh. Daniel Sianipar dan drh. Munhar melakukan kunjungan ke ANECC untuk melakukan monitoring terhadap kesehatan Gajah Dwiki dan Dini. Pada saat pemeriksaan kondisi kesehatan gajah Dwiki bahwa ditemukan kondisi luka luar di pipi kanan namun sudah mulai membaik dan gajah sudah mulai makan dan minum walaupun sedikit.

Baca Juga:   Dijebak dan Dituduh Berbuat Zina, Seorang PNS Diperas Rp 60 Juta

“Pada Minggu kedua di bulan Februari 2023, gajah Dwiki mulai mengalami perubahan perilaku tidak mau makan. Atas kondisi tersebut, pada tanggal 11 Februari 2023, dokter Vesswic kembali turun ke ANECC. Selanjutnya tim Vesswic juga dibantu oleh Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik dengan mengirimkan dokter hewan ahli gajah dari Taman Safari Indonesia (TSI), drh. Bongot Huaso Muka dan drh. M. Nanang Tejolaksono, untuk melaksanakan perawatan intensif gajah Dwiki,” urainya.

Baca Juga:   Pj Gubernur Sumut Minta ASN Jangan Terlibat Politik Praktis

Tindakan yang dilakukan, sambung Rudianto, dengan memberikan 100 botol infus, obat-obatan dan vitamin. Namun kondisi gajah Dwiki semakin melemah. dan akhirnya pada Selasa, 14 Februari 2023, pukul 06.20 WIB tidak tertolong lagi dan dinyatakan mati.

Setelah kematian gajah Dwiki, langsung dilakukan tindakan nekropsi oleh tim dokter hewan Vesswic, TSI dan Balai Besar KSDA Sumatera Utara. Hasil Nekropsi ditemukan luka rahang bagian dalam sehingga gajah tidak mau makan sehingga mengalami kematian.

Pada saat Nekropsi dilakukan pengambilan sample bagian tubuh yaitu hati, paru, ginjal, jantung, limpa dan vesica urinaria untuk pemeriksaan Histopatologi di Balai Veteriner Medan guna mendapatkan informasi yang lebih valid terkait kematian Gajah Dwiki. Selesai Nekropsi bangkai gajah Dwiki pada tanggal 14 Februari 2023 dikuburkan di lokasi ANECC, sedangkan gading gajah dipotong untuk disimpan di Balai Besar KSDA Sumatera Utara.

Baca Juga:   Tigasudut Lepas Singel Ketiga "Nawasena"

Selanjutnya Balai Besar KSDA bersama dokter dari Jakarta saat ini memeriksa semua kesehatan gajah di ANECC, Barumun Nagari Wildlife Santuary dan di Pusat Pelatihan Gajah Holiday Resort. Pemeriksaan ini meliputi kesehatan dan pengambilan sampel dan darah untuk dibawa ke laboratorium. Dengan pemeriksaan ini diharapkan kesejahteraan dan kesehatan gajah-gajah di ex situ terjamin. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *