TajukRakyat.com- Sebagai pembuka di awal tahun 2023 Jade Music Academy yang berbasis di Medan akan menggelar kompetisi “Klasikal Solo Guzheng se-indonesia”. Bekerjasama dengan Podomoro City Deli kompetisi ini rencananya akan digelar pada 26 Maret 2023.
Dilihat dari instagram @jade music.id, kompetisi yang bertujuan untuk meningkatkan standar mutu pemain guzheng di Sumut khususnya dan Indonesia umumnya ini, akan memperebutkan tropi, voucher grand prize dari Podomoro City Deli Rp 1 juta dan berbagai hadiah menarik lainnya.
“Besar harapan kami pada event kali ini akan semakin banyak pemain Ghuzeng berkualitas yang mendapat kesan dan tempat terbaik di hati kita semua. Sehingga keberadaan alat musik tradisional ini akan terus lestari dan bersinar lagi,” tulis keterangan.
Sebagai informasi, Guzheng merupakan alat musik tradisional Tiongkok yang telah diwariskan secara turun-temurun di Tiongkok. Diyakini bahwa Guzheng ditemukan selama periode perang (475-221BC) dan menjadi terkenal selama Dinasti Qin (221-206) dan oleh Dinasti Tang (618-907AD).
Dahulu kala, alat musik ini dikaitkan dengan lapisan masyarakat tertentu dan menjadi sangat eksklusif sehingga hanya orang kaya, bangsawan atau anggota Istana yang boleh memainkan dan menikmati musiknya. Anda dapat menemukan Dizi atau Erhu bermain di jalan, tetapi Anda tidak dapat menemukan guzheng bermain di depan umum karena dilarang oleh Kaisar.
Dalam sejarah kuno, alat musik ini disebut Guqin atau Qin Zheng. Itu memiliki 7-senar dan bentuknya lebih kecil. Perkembangan konstan Qin Zheng adalah dari 7 string menjadi 14,15 di Dinasti Ming, dan dalam beberapa waktu terakhir; 16,18 sampai 21 string. Saat ini, menggunakan 21 senar dan diberi nama Guzheng yang menurut pemain Guzheng modern, rangkaian tangga nada musik China terlengkap. (SM)