Ngeri ! Jalan Krakatau Rawan, Junaidi Tewas Dirampok : Betor dan TV Tabung Digasak

Ayah korban.(Ist)
Ayah korban.(Ist)

TajukRakyat.com,Medan – Masyarakat penguna jalan khususnya pengendara agar berhati-hati melintas di Jalan Krakatau.

Kawasan yang masuk wilayah Kecamatan Medan Timur itu masih rawan aksi kejahatan jalanan termasuk perampokan.

Buktinya, Minggu (13/8/23) malam kemarin, Junaidi (42) warga Jalan Amaliun Gang Arjuna dirampok di Jalan Krakatau.

Akibatnya korban babak belur dianiaya pelaku dan sempat mendapat pengobatan di RS Madani Jalan AR Hakim.

Namun korban akhirnya meninggal dunia pada Senin (14/8/23) dini hari.

Selain babak belur dianiaya pelaku, becak motor (betor) dan TV tabung milik korban digasak pelaku.

“Awalnya almarhum mau menjual TV tabung,” kata Poniran (70) ayah kandung korban saat ditemui di rumah duka Jalan Amaliun Medan, Gang Arjuna, Selasa (15/8/2023) siang.

Ia mengatakan korban pergi ke luar rumah dengan membawa satu unit TV tabung untuk dijual.

“Almarhum minjam becak (betor), saya kasih. Dari siang dia pergi bawa TV tabung, ditanyaknya di seputaran Pajak Suka Ramai, gak ada yang mau beli, terus dia ke Pajak Ular (Jalan Sutomo),” ungkap Poniran.

Baca Juga:   Pilu, 18 Rumah di Brayan Kebakaran saat Idul Fitri

Sesampainya di Pajak Ular, kata ayah korban, TV tabung bekas yang dijualnya tak juga laku dibeli.

Tak lama berselang, datang dua orang pria dan menyampaikan ada teman mereka yang mau membeli TV tabung bekas korban.

“Anak saya dibawa ke kuburan seputaran Jalan Krakatau Medan, dekat lapangan Gajah Mada,” ungkap Poniran.

Sesampainya di sana, lanjut ayah korban, Junaidi disuruh menunggu oleh pelaku.

Saat situasi sepi, kedua pelaku tiba-tiba memukuli korban hingga korban terkapar tak sadarkan diri.

“Anak saya sadar subuh, udah hilang becak dan TV-nya. Bajunya juga gak ada, tinggal celana pendek aja,” jelasnya.

Dalam kondisi babak belur, korban lalu berjalan kaki pulang ke rumah dari Jalan Krakatau ke Jalan Amaliun Medan.

Baca Juga:   Tim Gabungan Apel Patroli Skala Besar : Ciptakan Kamtibmas Aman dan Kondusif

“Sampai sini saya juga gak tanda. Saya kira orang gila, rupanya anak saya,” kata Poniran.

Setiba di rumah, korban lalu menceritakan kepada ayahnya peristiwa mengerikan yang dialaminya.

Saat itu, kondisi korban belum terlalu kritis.

“Sekitar tiga hari kemudian, kondisi anak saya semakin parah. Lalu dibawa ke Rumah Sakit Madani, sudah koma, dia luka memar di bagian punggung dan paling parah di paru-paru,” jelas Poniran.

Hingga akhirnya, Senin 14 Agustus 2023 dinihari kemarin, korban meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit.

Korban kemudian dibawa ke rumah duka untuk selanjutnya dikebumikan.

“Kami gak langsung bawa ke rumah sakit karena masalah ini (keterbatasan dana), saya hanya penarik betor. Setelah ada BPJS baru dibawa ke rumah sakit. Gitu juga laporan ke polisi, belum buat karena korban masih koma,” kata ayah korban.

Baca Juga:   Polda Sumut Ringkus Kurir Perdagangan Satwa Dilindungi, Barbut 2 Ekor Orang Utan

Meski demikian, personel Polsek Medan Timur sudah datang ke rumah duka korban untuk menindaklanjuti kejadian perampokan maut ini.

“Kalau ada mukzizat mudah-mudahan pelakunya segera ditangkap,” ungkapnya.

Kanit Reskrim Polsek Medan Timur AKP Budiman Simanjuntak ketika dikonfirmasi membantah terjadinya perampokan, Selasa (15/8/2023).

“Gak ada di Krakatau dirampok, hoax itu,” ujarnya.

Budiman menjelaskan dirinya juga belum mengetahui kejadian sebenarnya yang menimpa korban hingga kehilangan becak motor (betor), TV tabung dan akhirnya meninggal dunia.

Kanit mengatakan pihaknya saat ini masih mendalami apakah dugaan perampokan yang merenggut nyawa Junaidi benar terjadi atau tidak.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *