Cara Menanggapi Pertayaan Julid Kapan Nikah di Momen Lebaran

ILUSTRASI Cara menanggapi pertanyaan kapan nikah saat momen Lebaran.(pexels.com/RODNAE Productions)
ILUSTRASI Cara menanggapi pertanyaan kapan nikah saat momen Lebaran.(pexels.com/RODNAE Productions)

TajukRakyat.com,- Tiap momen Lebaran tiba, mereka yang masih lajang kerap merasa was-was dengan pertanyaan kapan nikah dari kerabat dan keluarga.

Pertanyaan ini umum dilontarkan, meski yang ditanya kadang kala merasa risih dan enggan menjawab.

Namun, kamu yang masih lajang tak perlu takut.

Kamu harus menghadapinya dengan tenang dan jangan gampang marah.

Seperti dikutip TajukRakyat.com dari kompas, Psikolog Klinis dan Direktur Personal Growth, Ratih Ibrahim, menjelaskan bahwa pertanyaan kapan nikah adalah pertanyaan standar.

Tidak perlu direspon secara berlebihan.

“Ini hanya sebuah pertanyaan standar kok,” ujar Ratih, Senin (8/04/2023).

Baca Juga:   Sosok Johny Pardede, Pengusaha Asal Medan Meninggal Dunia

1. Jawab dengan ramah, jangan baper

Ratih menyarankan agar kita tidak menganggapinya dengan basa-basi semata. Sebab, bisa jadi orang yang bertanya memang ingin nengetahui jawabannya.

Dalam menjawabnya, menurut dia, hal terpenting adalah tetap menjaga sikap ramah dan tidak perlu dibawa perasaan alias baper.

Anggaplah hal tersebut bentuk perhatian tulus dari keluarga.

Ia justru menyarankan agar memanfaatkan momentum tersebut untuk meminta doa supaya cepat mendapatkan jodoh.

“Jangan kesal, baper, apalagi marah. Tetaplah kalem, dan senyumin saja,” ucapnya.

Baca Juga:   Petugas Dilawan, Pencuri Emas di SPBU Terpaksa Ditembak Polisi

2. Kenali kedekatan dengan penanya

Sementara itu, psikolog Samanta Elsener, M.Psi mengatakan, setial keluarga memiliki dinamika dan pola interaksi berbeda.

Ia menyarankan agar kita mengenali karakter penanya terlebih dahulu saat akan menjawabnya.

“Yang perlu dikenali adalah karakter dari penanya dan seberapa dekat intensitas komunikasinya,” jelasnya.

Jika pertanyaan itu datang dari orang yang tidak terlalu dekat dengan kita, Samanta menyarankan untuk menjawab dengan santai.

“Doakan saja segera mendapat jodoh yang selaras dan sekufu, (katakan) terima kasih untuk perhatiannya,” ucapnya.

Namun, jika hubungan dengan penanya lebih akrab, Samanta meyakini bahwa masing-masing individu pasti sudah memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara menjawabnya tanpa merasa terganggu oleh pertanyaan pribadi dan sensitif tersebut.

Baca Juga:   MTAD Bukan Band Kristen

Kendati demikian, penting untuk tidak terlalu mempermasalahkan pertanyaan semacam itu sehingga tidak menimbulkan perasaan tidak nyaman atau insecure.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *