TajukRakyat.com,Jakarta– Din Syamsuddin, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengatakan bahwa dirinya akan mendukung Partai Amanat Nasional (PAN).
Hal itu disampaikan Din Syamsuddin ketika bertemu dengan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
Pertama, kata Din Syamsuddin, alasan dirinya mendukung PAN, karena banyak warga Muhammadiyah yang mendukung partai berlogo matahari ini.
“Memang Muhammadiyah tidak memiliki hubungan struktural organisatoris, serta tak berafiliasi dengan parpol manapun sejak 1921, dan sampai sekarang dipertahankan,” tutur Din Syamsuddin di kediamannya Jalan Margasatwa Raya No.27, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2023).
Ia mengatakan, warga Muhammadiyah diberi kebebasan untuk bergabung dan berjuang lewat manapun.
“Tentu mayoritas ke PAN,” katanya.
Ia mengatakan situasi itu membuatnya pernah mengusulkan agar PAN menjadi parpol utama warga Muhammadiyah.
Din Syamsuddin juga mengaku telah mengenal Zulhas sejak lama.
Maka ia juga akan mendukung Menteri Perdagangan (Mendag) itu jika maju sebagai calon presiden (capres).
“Kalau beliau bersedia, dan nanti dinyatakan entah koalisi mana menjadi capres, insya Allah saya akan mendukung beliau,” sebut dia.
Alasan kedua, putranya, Farazandi Fidinansyah bakal maju lagi sebagai calon legislatif (caleg) PAN di DPRD DKI Jakarta.
Adapun Farazandi merupakan anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta yang mengurusi bidang perekonomian.
Di internal PAN, ia menjabat sebagai wakil sekretaris jenderal (Wasekjen).
“Untuk pemilihan yang akan datang, insya Allah, nanti kamu (Farazandi) kampanye, papa ikut kampanye, untuk PAN paling duduk-duduk, tidak masalah,” ucap dia.
Terakhir, alasan Din Syamsuddin adalah PAN membuka diri untuk semua kalangan, termasuk warga Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin.
“Maka ini sesuatu yang baik, sesuatu yang positif. Walaupun jangan juga merupakan warga Muhammadiyah,” kata dia.
Ia mengingatkan hal itu pada Zulhas karena banyak tokoh Muhammadiyah yang ikut mendirikan PAN di era reformasi.
“Bahkan nyaris dianggap sebagai partai warga Muhammadiyah oleh orang luar,” pungkas dia.(kompas.com)