ECHO Rilis Singel Religi “Sang Maha Pengampun”

ECHO Rilis Singel Religi Sang Maha Pengampun/Ist

TajukRakyat.com- Usai melepas dua singel “F.T.Z.H” dan “H@TE” ECHO projek solo dari frontman Red Konspirasi, Eko Dewo melepas singel ketiga bertitel “Sang Maha Pengampun”. Singel terbaru ECHO ini merupakan singel religi perdana yang digarap ECHO.

“Sebuah persembahan dari ECHO singel pertama bernuansa religi sekaligus singel ketiga projek solo ECHO yang bergenre industrial. Projek ini diberinama ” Waktu” dan “Sang Maha Pengampun”. Singel ini juga merupakan bagian ketiga dari trilogi Waktu,”jelas Eko Dewo dalam keterangan persnya.

Singel “Sang Maha Pengampun” ditulis dan diciptakan oleh Eko Dewo. Singel ini terasa pas karena dirilis bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Untuk musik, rekaman, mixing dan video lirik semua dikerjakan secara mandiri oleh Eko Dewo.

Baca Juga:   Billy Backpack Blues Bakal Lepas 4 Singel Tahun Ini

Video lirik “Sang Maha Pengampun” sudah bisa ditonton di channel YouTube Geriliyawan Militia.

Sekadar informasi, ECHO, menurut Eko Dewo, merupakan projek musik industrial yang paling sering di dengarnya dan kemudian diwujudkan dalam sebuah projek. “Selain memberikan semangat, musik industrial juga menjadi misteri yang ingin digali terus makin dalam. Musik ini pun pernah dia usung bersama band KRANG!, menghasilkan sebuah split album bareng Injected (band hardcore Bandung). Namun sayang setelah menyelesaikan lagu-lagu untuk album penuh dan dua klip yang pernah di putar di MTV Indonesia pada saat itu, band ini pun harus bubar,”ungkap Eko.

Baca Juga:   Anel Lepas Singel Perdana "Beda Cerita"

Selepas itu musik industrial tak pernah lepas dari telinga Eko Dewo. Bahkan pada saat wara-wiri bersama Restless (band Gothic Bandung) beberapa kali membuat projek musik industrial. Hanya saja, para partner bermusik Eko pada saat itu seperti kehilangan arah ketika merasa musik ini tidak begitu menjual.

Konsep industrial pun sempat dia tempelkan di musik Restless. Lagi-lagi tidak bersambut karena Restless kala itu sedang menggarap ke arah symphony atau orkestra. Meski demikian, musik industrial terus dia mainkan walau pun secara pribadi. Sampai akhir nya dia memutuskan inilah saatnya membangun musik sendiri. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *