Tajukrakyat.com – PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) mencatat kinerja gemilang sepanjang semester pertama 2025. Laba bersih perseroan melesat 347,5% menjadi US$74,4 juta, seiring ekspansi di sektor logistik yang kini menjadi pilar pertumbuhan utama. Pada periode yang sama, pendapatan juga tumbuh signifikan 41,9% menjadi US$66,9 juta.
Lonjakan Ditopang Akuisisi Strategis
Peningkatan tajam laba bersih tersebut tidak bisa lepas dari langkah akuisisi yang dilakukan perseroan. CDIA resmi mengakuisisi PT Marina Indah Maritim dan PT Barito Investa Prima, yang kemudian digabungkan di bawah nama baru PT Chandra Investa Prima. Langkah ini memperkuat ekosistem logistik terintegrasi CDI Group, mencakup layanan transportasi laut maupun darat.
Integrasi dua entitas tersebut menjadikan rantai pasok logistik perseroan semakin kuat, sekaligus menegaskan strategi perusahaan dalam menguasai lini usaha yang mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Komentar Manajemen
Direktur Perseroan, Jonathan Kandinata, menyampaikan bahwa pencapaian ini menegaskan soliditas model bisnis CDIA. Menurutnya, kinerja positif tidak hanya mencerminkan keberhasilan ekspansi logistik, tetapi juga menunjukkan efektivitas strategi diversifikasi portofolio.
“Hal ini semakin menegaskan kekuatan model bisnis berkelanjutan dan portofolio infrastruktur terdiversifikasi kami. Pencapaian ini juga menjadi pijakan bagi langkah penguatan modal yang telah kami lakukan, sekaligus menempatkan CDI Group pada posisi yang tepat untuk menangkap peluang pertumbuhan ke depan dan memberikan nilai jangka panjang,” ungkap Jonathan dalam keterangan resminya.
Penguatan Basis Modal
Sejalan dengan pertumbuhan bisnis, CDIA memperkuat basis modal sepanjang enam bulan pertama 2025. Perseroan berhasil memperoleh pinjaman jangka panjang Rp2 triliun dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk, yang menambah fleksibilitas pendanaan. Selain itu, perusahaan juga mendapat tambahan penyertaan modal senilai US$185 juta dari dua pemegang saham strategis, yakni Chandra Asri Group dan EGCO Group.
Tidak hanya itu, CDIA juga mencatat pencapaian penting dengan sukses menghimpun dana segar sebesar Rp2,4 triliun melalui penawaran umum perdana saham (IPO). Keberhasilan IPO ini dinilai sebagai bukti kepercayaan investor terhadap prospek bisnis CDI Group di masa depan.
Alokasi Dana IPO
Manajemen perseroan menyampaikan bahwa dana hasil IPO telah dialokasikan secara strategis. Sebesar Rp0,9 triliun digunakan untuk menambah armada kapal baru, guna memperkuat lini bisnis transportasi laut. Sementara Rp1,5 triliun lainnya dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur penting, meliputi tangki penyimpanan, pipa ethylene, dan fasilitas pendukung yang akan memperkokoh integrasi pelabuhan perseroan.
Langkah tersebut sejalan dengan komitmen perusahaan dalam memperdalam integrasi rantai pasok, khususnya di sektor energi dan petrokimia yang terkait erat dengan induk usaha Chandra Asri Group.
Kapabilitas Maritim Ditingkatkan
Selain memperkuat sisi pendanaan, CDIA juga meningkatkan kapabilitas operasional. Perseroan mulai mengoperasikan dua kapal pengangkut gas ethylene pada semester pertama 2025. Kehadiran armada baru ini memperkokoh posisi perseroan dalam rantai pasok maritim, baik di pasar domestik maupun regional.
Pengoperasian kapal tersebut juga memberikan sinergi lebih kuat dengan aset Chandra Asri Group, terutama dalam mendukung integrasi logistik antara Indonesia dan Singapura. Dengan langkah ini, perseroan tidak hanya memperluas kapasitas layanan, tetapi juga memperdalam penguasaan di sektor logistik energi.
Kepercayaan Investor dan Mitra
Rangkaian pencapaian CDIA sepanjang semester pertama 2025 menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan investor, mitra bisnis, dan lembaga keuangan terhadap prospek pertumbuhan perusahaan. Kombinasi antara strategi ekspansi, diversifikasi portofolio, serta penguatan modal diyakini menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan bisnis perseroan di masa depan.
Jonathan menegaskan, seluruh inisiatif yang dijalankan akan memberikan dampak jangka panjang bagi pertumbuhan perusahaan. “Secara keseluruhan, inisiatif ini memperluas kapasitas layanan, memperdalam integrasi rantai nilai, dan memperkuat peran CDI Group sebagai penggerak utama konektivitas regional dan solusi infrastruktur,” tutupnya.
Prospek ke Depan
Dengan modal kuat hasil IPO, dan berhak dukungan pemegang saham strategis, serta strategi ekspansi di sektor logistik, CDIA optimistis menghadapi sisa tahun 2025. Perseroan menargetkan pertumbuhan berkelanjutan dengan tetap menjaga keseimbangan antara ekspansi agresif dan pengelolaan risiko.
Sektor logistik diperkirakan akan terus menjadi mesin pertumbuhan utama, mengingat tingginya kebutuhan layanan distribusi di tengah pemulihan ekonomi nasional dan regional. Di sisi lain, investasi pada infrastruktur penyimpanan dan transportasi energi juga diharapkan mampu membuka peluang bisnis baru bagi CDI Group.
Dengan kinerja keuangan yang melesat, ekspansi berkelanjutan, serta strategi investasi terarah, CDIA menegaskan posisinya sebagai salah satu perusahaan infrastruktur dan logistik terintegrasi yang patut diperhitungkan di kawasan Asia Tenggara.