TajukRakyat.com,- Roy Suryo ikut bersuara terkait kehadiran Jokowi di acara reuni ke-45 Angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Menurut Roy Suryo, ada keanehan terhadap Jokowi dalam kegiatan reuni Fakultas Kehutanan UGM tersebut.
Keanehan yang dimaksud Roy Suryo menyangkut pakaian yang digunakan Jokowi.
Jika peserta lain datang menggunakan baju biru, Jokowi justru menggunakan pakaian baju ciri khasnya yaitu kemeja putih panjang.
“Toh dia datang masih laksana pejabat, bukan sebagai alumnus. Bajunya beda, hanya datang singkat di Fakultas Kehutanan, bukan di acara intinya di Wanagama seperti yang lain-lainnya,” kata Roy dalam keterangannya kepada wartawan.
Lebih lanjut, Roy juga menyoroti upaya Jokowi yang, menurutnya, tampak berusaha keras meyakinkan publik terkait validitas masa kuliahnya dengan menyebut nama-nama dosen penguji skripsi serta teman-teman saat Kuliah Kerja Nyata (KKN).
“Buat apa? Kan aneh malahan. Dia juga berusaha cerita nama-nama teman saat KKN seperti Yohana (Hukum), Lience (Biologi), alm. Eko (Geodesi), dan sebagainya, tapi tanpa bukti. Hanya narasi saja, tidak ada nilainya,” ujarnya.
Jokowi Akui Memaksakan Datang
Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berbicara soal spekulasi terkait ijazahnya apabila dia tidak datang ke acara reuni alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM), Sabtu (26/7/2025).
Hal itu dia sampaikan saat memberikan sambutan di hadapan puluhan alumni dalam acara peringatan 45 tahun angkatan 1980 di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), di Aula Integrated Forest Farming Learning Center, Sleman, DI Yogyakarta.
Awalnya, Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya masih dalam masa pemulihan setelah tiga bulan mengalami gangguan kesehatan.
Namun, ia tetap memutuskan hadir dalam reuni tersebut lantaran tidak ingin mengecewakan rekan-rekan seangkatannya.
“Kemarin waktu dihubungi Pak Bambang, ditanya, ‘Datang enggak?’ Kalau enggak datang, tambah palsunya. ‘Ke mana dia?’ Ini saya paksakan datang, betul,” tutur Jokowi.
Jokowi menyebutkan, sebanyak 67 alumni hadir dalam acara reuni tersebut. Ia merasa perlu hadir agar tidak menimbulkan spekulasi, terutama soal isu ijazah palsu yang menerpanya.
“Bayangkan kalau saya enggak datang. Nah, 67 orang ngumpul semua. Jokowi di mana? Rame lagi nanti,” kata dia.(**)