TajukRakyat.com,Padang– Jumlah korban tewas bencana meletusnya Gunung Marapi di Sumatera Barat bertambah.
Menurut Kantor SAR Kota Padang, jumlah warga yang tewas sebanyak 13 orang.
Mereka yang tewas itu merupakan pendaki di Gunung Marapi.
“Untuk korban total 13 yang meninggal dunia,” kata Kepala Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik, Selasa (5/12).
Dari 13 korban tersebut, lima di antaranya sudah berhasil dievakuasi dan telah diidentifikasi oleh tim DVI Polda Sumatera Barat.
Sedangkan untuk delapan korban lainnya telah ditemukan dan dimasukkan ke dalam body bag atau kantong jenazah. Abdul menyebut saat ini tim gabungan sedang berupaya membawa delapan jenazah korban dari puncak ke bawah.
“Tin masih di lapangan, di puncak, delapan orang sudah dimasukkan ke body bag dan sedang dibawa ke bawah. Secara estafet tim yang di bawah akan menyambut tim yang di atas, dan di bawah akan dibawa ambulans untuk diserahkan ke DVI,” tutur Abdul.
Dalam peristiwa ini, sempat dilaporkan ada 75 orang pendaki yang terjebak di Gunung Marapi.
Namun puluhan orang sudah berhasil dievakuasi, termasuk korban luka.
Terkait bencana ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah menegaskan, bahwa Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) berstatus level II atau waspada sejak 3 Agustus 2011.
Sayangnya, status ini diabaikan oleh para pendaki.
Kepala PVMBG Sumbar, Hendra Gunawan ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa Gunung Marapi berada pada level II (waspada) sejak 2011.
“Betul,” kata Hendra melalui pesan WhatsApp.
Dalam rilis tertulis itu, PVMBG menyatakan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Marapi pada awal tahun 2023 didominasi erupsi eksplosif yang berlangsung sejak 7 Januari 2023 sampai 20 Februari 2023 dengan tinggi kolom erupsi berkisar antara 75 hingga 1.000 meter dari puncak.
Selanjutnya erupsi berhenti dan aktivitas kegempaan lebih didominasi oleh gempa tektonik lokal dan tektonik jauh.(**)