TajukRakyat.com,Medan – Konflik agraria (tanah-red) di kawasan Selambo kembali terjadi dan kali ini memakan korban jiwa.
Bentrokan yang terjadi pada Selasa (22/10/2024) dini hari mengakibatkan dua orang tewas.
Peristiwa tersebut mengungkapkan betapa seriusnya masalah perebutan lahan termasuk di Selambo.
Masalah tersebut mendapat perhatian dari Pengamat Hukum, Hasrul Benny Harahap.
Benny mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan tegas.
“Ini masalah serius yang harus diselesaikan sesegera mungkin. Kita tidak ingin ada lagi korban jiwa,” ujarnya, baru-baru ini.
Konflik agraria yang telah berlangsung lama ini menuntut peran aktif dari pemerintah, baik tingkat daerah maupun pusat.
Hasrul Benny menyarankan agar gubernur, kepolisian, TNI, dan BPN segera duduk bersama untuk mencari solusi.
“Semua pihak harus terlibat untuk mencegah jatuhnya korban jiwa lagi,” ujarnya.
Benny juga menyoroti dugaan keterlibatan geng motor dalam peristiwa tersebut.
“Meskipun ada informasi mengenai geng motor, saya lebih cenderung melihat ini sebagai tindakan kriminal yang dilakukan sekelompok orang yang ingin menguasai lahan,” jelasnya.
Pemerintah diharapkan dapat segera turun tangan untuk menyelesaikan konflik agraria ini.
Koordinasi antara pemerintah daerah, kepolisian, TNI, dan BPN sangat diperlukan untuk menciptakan solusi jangka panjang dan mencegah terjadinya bentrokan serupa di masa mendatang.
Untuk diketahui, aksi maut itu terjadi di Jalan Selambo Raya, Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang.
Dua korban yakni Bungaran Samosir (51) dan Adam Djhorgi (27), dilaporkan tewas setelah disergap ratusan orang bersenjata tajam dan api saat mereka berjaga di posko yang baru dibangun di lahan tersebut.
Menurut informasi, serangan yang terjadi secara mendadak ini melibatkan oknum preman bayaran diduga suruhan mafia tanah.(*)