TajukRakyat.com,- Presiden RI, Joko Widodo dipastikan absen saat HUT ke 51 PDI Perjuangan karena keluar negeri.
Kabarnya, Jokowi pergi ke Filipina dalam rangka kunjungan kerja.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut Jokowi akan berkegiatan di negara lain minggu depan. Ia masih menunggu informasi tentang detail kunjungan kerja Jokowi tersebut.
“Ada rencana ke beberapa negara ASEAN, nanti saya update ke teman-teman lagi kepastiannya,” ungkap Ari di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto memastikan absennya Presiden pada HUT partainya bukan sebuah masalah besar.
Hal itu tidak akan mengganggu jalannya acara, yang menurut rencana akan dilakukan secara sederhana.
Biasanya Presiden selalu hadir pada HUT partai pendukungnya.
Sebagai catatan, hingga saat ini Jokowi masih tercatat sebagai kader PDI Perjuangan.
Menurut Hasto, acara yang akan digelar nanti berupa kegiatan yang turun ke masyarakat langsung.
“Kami sudah mendapat informasi juga bahwa Presiden Jokowi akan melaksanakan tugas negara ke luar negeri, ke Filipinia. Tapi watak kegiatan kali ini adalah turun ke bawah menyangkut dengan rakyat itu sendiri,” ujar Hasto saat konferensi pers di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/2024).
Hasto mengatakan, ulang tahun PDI Perjuangan kali ini diawali dengan pidato politik Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Sekolah Partai di Lenteng Agung.
Kemudian, acara dilanjutkan di akar rumput PDI-P sampai ke tingkat RT/RW. Gerakan lain seperti penghijauan yang diberikan nama gerakan “Merawat Pertiwi”.
“Jadi peringatan Ulang Tahun PDI-P nanti akan diawali dengan pidato politik Ketua Umum, karena peringatan ini diadakan di basis-basis rakyat di tingkat RT dan RW, maka kegiatan akan melibatkan rakyat sebagai jati diri PDIP, sehingga di RT dan RW,” ujar dia.
Menurut Hasto tema yang diusung merupakan arahan dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sebagai bentuk mencermati sejarah partai berlambang banteng itu.
“Sejarah yang diwarnai oleh keyakinan politik dalam menghadapi pemerintahan yang otoriter selama 32 tahun Orde Baru, maka tema kali ini adalah “satyam eva jayate”.
Satyam eva jayate ini (memiliki arti) kebenaran pasti menang,” ujar Hasto.(**)