TajukRakyat.com,Wamena– Kerusuhan di Kampung Sapalek, Jalan Trans Irian, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, akibat isu penculikan anak ternyata menewaskan 10 orang warga sipil.
Selain itu, ada 18 orang aparat dari TNI dan Polri yang terluka.
Satu anggota polisi dan satu anggota TNI terluka kena panah.
Menurut Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, selain menewaskan 10 orang warga sipil, ada 14 warga lainnya yang terluka.
“Jadi 10 korban jiwa ini 2 di antaranya merupakan korban dari pada amukan massa perusuh. Lalu 8 orang lainnya merupakan massa perusuh,” katanya, dikutip dari detik.com, Jumat (24/2/2023)
Fakhiri menambahkan, kerusuhan itu tidak hanya menimbulkan korban jiwa.
Pihaknya melaporkan ada 2 ruko dan 13 rumah dibakar oleh massa.
“Warga juga mengalami kerugian rumahnya dibakar, ada 13 rumah dan 2 ruko. Lalu kendaraan TNI Polri juga rusak dilempari oleh massa,” terangnya.
Fakhiri menegaskan situasi di Wamena kini sudah mulai aman dan terkendali dan berangsur kondusif.
Aparat TNI dan Polri disiagakan melakukan pengamanan di lokasi kejadian.
“Saya juga telah memerintah 1 Kompi Brimob untuk memback up Polres Jayawijaya agar bisa bersama-sama menenangkan dan meyakinkan masyarakat bahwa keamanan bisa kita jaga dengan baik,”
“Tentu harapan kita langkah cepat harus dilakukan untuk menangani apa yang terjadi di sana,” tegasnya.
Pihaknya juga tengah mengusut penyebab kematian korban pascakerusuhan di Wamena.
Fakhiri mengaku provokator yang memicu kerusuhan juga tengah diselidiki.
“Mulai dari awal korban hoax, lalu ada yang memicu dan memancing untuk terjadi kericuhan di tempat, kemudian nanti kita akan tangani pembakarannya dan juga kita tangani sejumlah korban baik yang meninggal dan korban luka-luka,” imbuhnya.(dtc)