TajukRakyat.com, – Dalam ajaran Islam, waktu tidur diatur dengan baik untuk menjaga kesehatan fisik dan spiritual umatnya.
Berikut adalah penjelasan mengenai waktu tidur yang disarankan dan dilarang menurut ajaran Islam.
Waktu Tidur yang Disarankan
1. Tidur Malam
Rasulullah SAW mengajarkan untuk tidur sekitar jam 9 malam dan bangun pada sepertiga malam, yaitu sekitar jam 2 atau 3 pagi untuk melaksanakan sholat tahajud.
Ini menunjukkan pentingnya tidur yang cukup, sekitar 5-6 jam, untuk kesehatan tubuh.
2. Tidur Siang (Qailullah)
Tidur siang dianjurkan dalam Islam, biasanya dilakukan sebelum atau sesudah waktu dzuhur. Tidur singkat ini bermanfaat untuk memulihkan energi dan meningkatkan konsentrasi[2][4].
3. Tidur yang Sehat
Idealnya, umat Muslim disarankan untuk tidur antara 6 hingga 8 jam sehari.
Pola tidur yang teratur membantu menjaga keseimbangan jam biologis tubuh.
## Waktu Tidur yang Dilarang
1. Tidur Setelah Salat Subuh:
Tidur setelah melaksanakan salat subuh sangat dilarang karena dapat mengurangi produktivitas dan membuat seseorang merasa malas.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menyatakan bahwa tidur setelah subuh dapat menghilangkan berkah rezeki.
2. Tidur Setelah Salat Ashar:
Tidur setelah salat Ashar juga dilarang karena dapat menyebabkan kebingungan dan kehilangan kesadaran.
Hadis menyebutkan bahwa jika seseorang tidur setelah salat Ashar dan akalnya hilang, maka dia tidak boleh menyalahkan orang lain.
3. Tidur Sebelum Salat Isya:
Tidur sebelum melaksanakan salat Isya juga tidak dianjurkan karena bisa menyebabkan seseorang terlewat dalam menunaikan ibadah tersebut.
4. Tidur Setelah Makan:
Tidur setelah makan dapat mengganggu proses pencernaan dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Disarankan untuk memberi jeda waktu 1-2 jam setelah makan sebelum tidur.
5. Tidur Seharian Penuh:
Tidur yang berlebihan atau seharian penuh dianggap makruh dalam Islam karena dapat membuat seseorang lalai terhadap kewajibannya dalam beribadah, bekerja, atau belajar.
Dengan memahami waktu-waktu tidur yang dianjurkan dan dilarang ini, umat Muslim dapat mengatur pola tidurnya untuk mencapai kesehatan fisik dan spiritual yang optimal.(*)