TajukRakyat.com, Jemaah haji Indonesia bergerak ke Arafah pada Jumat (14/6/2024) pagi.
Namun, sebagian jemaah bergerak ke Mina untuk melaksanakan ibadah Tarwiyah.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Khalilurrahman menjelaskan, ada 17.000 jemaah haji yang memilih untuk melaksanakan Tarwiyah ini.
Namun, pemerintah tidak memfasilitasi jemaah yang akan melaksanakan ibadah ini.
“Dari data, ada 17.113 jamaah yang melapor ikut Tarwiyah, dan mereka tidak difasilitasi pemerintah,” ujar Khalil, di Mekkah seperti dikutip dari kompa.com Sabtu (15/6/24).
Tarwiyah merupakan suatu prosesi ibadah haji yang dilakukan pada 8 Dzulhijah, sebelum wukuf di Padang Arafah.
Tarwiyah dilakukan jemaah haji dengan cara meninggalkan Mekkah menuju Mina dengan berpakaian ihram dan berniat untuk menunaikan ibadah haji.
Di Mina mereka menunaikan sholat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya hingga sholat Subuh pada 9 Dzulhijah 1445 H.
Jemaah yang mengikuti ibadah ini rata-rata menuju Mina dengan menggunakan bus. Namun, ada juga yang berjalan kaki.
“Yang berjalan kaki hanya tujuh orang kalau enggak salah,” ucap Khalil.
Dia pun telah menjelaskan tentang prosedur bagi jemaah yang akan melaksanakan ibadah Tarwiyah.
Menurut dia, jemaah haji yang mengambil Tarwiyah harus melapor dulu ke petugas di sektornya masing-masing.
“Lapor ke sektor jumlah yang akan tarwiyah dan membuat surat pernyataan tanggung jawab atas pelaksanaan tarwiyah jika terjadi sesuatu,” ucap Khalil saat dikonfirmasi.
Sebelumnya, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Subhan Cholid juga menjelaskan, pemerintah tidak menfasilitasi jemaah yang akan melaksanakan ibadah ini.
“Jadi tarwiyah itu, kita kan tidak memfasilitasi dan tidak menskemakan tarwiyah. Tetapi kalau jemaah itu ada yang mau tarwiyah koordinasinya dengan maktab,” ujar Subhan saat diwawancara di Kantor Daker Makkah, Selasa (11/6/2024).
Dia menambahkan, tarwiyah tidak disarankan karena bukan termasuk rukun haji, melainkan ibadah sunah.
Selain itu, jemaah haji Indonesia yang jumlahnya mencapai 241.000 juga tidak mungkin bisa mengejar waktu wukuf di Arafah jika banyak yang pergi ke Mina dulu.(**)