Sindir Nazaruddin Dek Gam, Edy Rahmayadi: Ini Kalau Orang Gak Ngerti Bola

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi didampingi Wali Kota Medan, Bobby Nasution selepas melaksanakan salat Idul Adha berjemaah di lapangan sepak bola Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Kamis (29/6/2023).
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi didampingi Wali Kota Medan, Bobby Nasution selepas melaksanakan salat Idul Adha berjemaah di lapangan sepak bola Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Kamis (29/6/2023).

TajukRakyat.com, Medan – Mantan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengaku miris dengan kondisi persoalan sepak bola yang berbuntut laporan ke Bareskrim Polri. Rabu (29/11/2023).

Hal ini disampaikan Edy terkait dengan tindakan Presiden Persiraja Banda Aceh Nazaruddin Dek Gam yang melaporkan anggota Exco PSSI Arya Sinulinnu ke Bareskrim dengan tuduhan pencemaran nama baik dan ujaran fitnah.

Menurutnya apa yang terjadi dalam pertandingan sepak bola, mesti diselesaikan dengan aturan yang berlaku di PSSI, tak perlu mesti diseret sampai jauh ke ranah hukum di kepolisian.

“Kenapa saya mau ini (buka suara), kenapa kok sampai ke aparat kepolisian ini yang menjadi persoalan di otak saya ini. Ini persoalannya bola kaki di lapangan, itu harusnya ada di wadah PSSI itu lalu ada persoalan bicarakan di PSSI itu,” kata Edy saat menggelar konferensi pers di Medan.

Baca Juga:   Panas ! Pelatih Persija Sebut Pelatih Timnas U20 'Badut'

Ia mengatakan persoalan yang terjadi dalam pertandingan sepak bola, tidak serta merta harus dilaporkan ke polisi.

“Tidak bisa begitu, tidak bisa klub dibawa sembarang seperti itu, kecuali ditemukan kemarin ada mafia bola, tapi sudah harus ada bukti, ada saksi, dibentuklah tim untuk menyelesaikan mafia bola, karena arahnya pidana,” kata Edy.

Mantan Pangkostrad TNI ini juga tak habis fikir, Nazaruddin membawa-bawa isu SARA dalam laporannya.

“Terus kalau ini dibawa menjadi ke SARA, saya gak tahu juga pasal apa yang dibikin ini. Wajar seorang suporter itu membela klubnya, wajar berteriak tetapi tidak boleh ekstrem,” ungkapnya.

Edy juga membandingkan peristiwa mencekam mulai dari pelemparan botol hingga ancaman kekerasan yang dialaminya saat menghadiri pertandingan tandang PSMS Medan melawan Persiraja Banda Aceh, Sabtu (18/11/2023) silam.

Baca Juga:   Edy Rahmayadi Kini Lobi Sejumlah Partai untuk Maju Pilkada Sumut

“Saya protes pada tempatnya.
Saya lakukan ini pada tempatnya, saya tidak melaporkan kepada kepolisian. Walaupun saya sendiri dilempar, ada pemain bola saya dipukul, saya laporkan ke Komdis, saya laporkan ke PSSI, mudah-mudahan PSSI menangani hal ini,” ungkapnya.

Kembali ke persoalan Nazaruddin yang melaporkan Arya Sinulingga karena ditegur menghadiri pertandingan, Edy menyatakan dirinya menyaksikan hal tersebut.

“Dan kejadian kemarin, saya duduk di samping beliau ini, tidak ada urusan SARA dan saya menganggap wajar beliau emosi karena membela klubnya. Kalau beliau tidak emosi berarti kelainan jiwa dia, orang klubnya dia yang bikin,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, Edy tampak gusar melihat kondisi sepak bola yang terus gaduh dan bahkan melebar ke isu SARA serta berujung ke kepolisian.

“Kalau ada membuat sesuatu di luar PSSI berarti sudah ada niat yang tak baik, bukan berbicara lagi pembinaan sepak bola,” katanya.

Baca Juga:   Skor Indonesia Vs Thailand 1:1, Garuda Jadi Tim Pertama Bobol Gawang Gajah Putih

“Kalau ada masalah di pertandingan ya laporkan ke PSSI, mau bagian apa, wasit ada, semua lengkap. Kalau sudah sampai di Bareskrim, saran saya hadapi,” ungkapnya.

Edy pun melihat potret kegaduhan ini membuat kondisi sepak bola mundur dan penyebabnya karena adanya orang yang tidak bola malah mengurusi sepak bola.

“Beginilah kalau orang gak ngerti bola, ya jangan ikut-ikut ngurusin bola. Karena gak ngerti, ya jadi kayak ginilah jadi semuanya,” tukasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *