Pelukis Hardi Berpulang, Lukisan Presiden Tahun 2001 Jadi Kenangan

R Suhardi atau Hardi, pelukis terkenal yang kini meninggal dunia.
R Suhardi atau Hardi, pelukis terkenal yang kini meninggal dunia.

TajukRakyat.com,- R Suhardi atau Hardi, pelukis yang sempat terkenal di era Orde Baru kini telah tiada.

Hardi meninggal dunia pada Kamis (28/12/2023) kemarin, di usianya yang ke 72.

Setelah disemayamkan di rumahnya di Kompleks DKI, Joglo, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada hari itu juga, jenazah Hardi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Hardi dikenal karena lukisannya dengan gambar wajah dirinya menggunakan seragam lengkap tentara.

Di atas tulisan itu tertera kalimat ‘Presiden Tahun 2001’.

Karena karyanya itu pula, publik pun sempat heboh.

Baca Juga:   Gagal ke Final Piala Asia U23, Indonesia Masih Berpeluang Ikut Olimpiade

Lukisan itu dibuat Hardi sebagai wujud penentangan terhadap rezim Orde Baru dibawah kekuasaan Presiden Soeharto.

Kala itu, karyanya tersebut dipamerkan dalam Pameran Forum Pelukis Muda Indonesia di TIM tahun 1980, Hardi ditangkap Laksusda Jaya dengan tuduhan makar.

Ia pun kemudian diganjar pemeriksaan selama tiga hari.

Selama itu pula, Hardi diperiksa berulang-ulang.

Bukan cuma itu saja karyanya yang bikin heboh.

Hardi juga pernah melukis gedung DPR RI sebagai WC di tahun 2011.

Dalam lukisan itu terdapat gambar sejumlah patung Sang Pemikir, dengan gaya berjongkok, seolah tengah buang air besar.

Baca Juga:   Hindari Leasing, Driver Ojol Buat Laporan Palsu Ngaku Dibegal

“Aksi ini untuk memprotes tingkah laku mereka yang telah melakukan penghamburan uang rakyat,” ujar Hardi kala itu.

Dikutip dari Kompas TV, seniman FX Harsono, yang pernah sama-sama di eksponen Gerakan Seni Rupa Baru (GSRB), mengenang Hardi sebagai seniman yang memiliki watak berani dan konsisten melontarkan kritik sosial politik meski di tengah masa pemerintahan Orde Baru yang sangat represif.

“Hardi itu keras, sering meledak-ledak dalam melontarkan kritik sosial politik, baik lewat kata-kata maupun karya lukis. Ia tidak memedulikan situasi pemerintahan yang sangat represif,” ujar Harsono.

Baca Juga:   Update Keurusuhan Wamena, 10 Orang Tewas, 18 Aparat Terluka

Bagi Harsono, Hardi menjadi teladan bagi seniman muda untuk terus konsisten terhadap nilai-nilai kebaikan yang diyakini.(kpt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *