TajukRakyat,com,Asahan– Karena resah dengan maraknya aksi perjudian, kelompok emak-emak perwiritan di Desa Sei Silau Timur, Kecamatan Buntu Pane, Kabupaten Asahan menggeruduk lapak judi tembak ikan.
Dalam video yang beredarm Kamis (22/6/2023), tampak emak-emak perwiritan ini mendatangi bangunan berdinding seng, yang dijadikan lapak judi tembak ikan.
Sampai di lokasi, emak-emak perwiritan ini mengepung lokasi judi, lalu merangsek masuk ke dalam lapak judi tembak ikan.
“Satu, dua, tiga, hancurkan,” teriak emak-emak perwiritan ini.
Selanjutnya, seorang ibu-ibu langsung mendobrak pintu lapak judi tembak ikan.
Kemudian, emak-emak lainnya memasang poster berisi kecaman, agar tempat judi tembak ikan itu segera ditutup.
“Kalau tidak tutup juga, kita bakar,” teriak emak-emak perwiritan ini.
Dalam video tersebut, tampak seorang lelaki yang diduga penjaga lapak judi tembak ikan terlibat perdebatan dengan emak-emak perwiritan.
Laki-laki itu berdalih tidak ada memegang kunci bangunan tersebut.
“Buka, buka, biar nampak,” teriak kaum ibu itu.
Karena pria diduga penjaga lapak judi tembak ikan itu ngotot tidak mau memberikan kunci, akhirnya seorang emak-emak perwiritan memberanikan diri menjebol pintu masuk.
Setelah pintu jebol, barulah emak-emak ini menyita mesin judi tembak ikan yang ada di lokasi.
Dalam aksinya, emak-emak membawa truk besar.
Mereka mengangkut mesin judi tembak ikan tersebut menuju Polres Asahan.
“Kami kan ikut perwiritan, karena ada judi di desa kami ini, masa kami tidak ada gebrakan dan seakan-akan membiarkan adanya judi yang merusak ini. Maka dari itu kami semangat untuk menghapuskan perjudian ini dari desa kami,” kata Nurhayati, seorang anggota perwiritan.
Kepala Desa Sei Silau Timur, Wartiman mengatakan ada lima mesin judi tembak ikan yang disita emak-emak perwiritan ini.
Lokasi penyitaan berbeda-beda.
“Di Dusun II B ada dua mesin yang disita. Kemudian di Dusun I B ada dua juga,” kata Wartiman.
Lalu, di Dusun IV ada satu mesin.
“Totalnya ada lima mesin,” terang Wartiman.
Ia mengatakan, aksi emak-emak perwiritan ini sebenarnya spontan terjadi.
Selama ini, keberadaan lapak judi tersebut sangat meresahkan.
Beberapa orang yang datang ke lapak judi, awalnya bawa motor, pulang jalan kaki.
Kemudian, ada yang bawa uang kuliah anaknya, pulang-pulang duitnya kandas tak bersisa.(arch)