TajukRakyat.com,- Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyakita di pasaran yang sudah ditetapkan pemerintah senilai Rp 15.700 per liter.
Tapi faktanya, masih banyak pengecer yang menjual Minyakita di atas HET.
Kondisi ini membuat masyarakat ‘menjerit’ karena terbebani.
Merespon hal ini, Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Iqbal Shoffan Shofwan pihaknya sudah berupaya melakukan pengawasan dan evaluasi.
“Sejak ditetapkannya HET (baru) pada pertengahan 2024, kami terus menemukan penjualan Minyakita yang melebihi harga yang telah ditentukan. Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah berulang kali mendorong BUMN pangan serta menghimbau produsen dan distributor,” kata Iqbal dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi, Senin (13/1/2025).
Iqbal menilai, salah satu tantangan utama yang dihadapi BUMN pangan dalam mendistribusikan Minyakita adalah aturan wajib pungut. Untuk mengatasi hambatan ini, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso telah mengirimkan surat kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pada awal Januari 2025, meminta relaksasi kebijakan wajib pungut bagi BUMN pangan.
“Ini kami anggap sekiranya dapat dikabulkan oleh Kemenkeu, karena akan dapat memperpendek rantai distribusi ketika itu terjadi, seharusnya itu bisa membantu lebih banyak dalam kontribusi stabilisasi harga jual Minyakita sesuai dengan harga eceran tertinggi,” ujarnya.
Kemendag terus melakukan evaluasi serta berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan stabilisasi harga Minyakita.
Selain itu, upaya mendorong BUMN pangan dan distributor dalam memperbaiki sistem distribusi menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan minyak goreng bagi masyarakat.
Berdasarkan data harga di SP2KP yang dikelola Kemendag, secara nasional rata-rata harga Minyakita di tingkat konsumen berada di angka Rp17.300 per liter, bahkan sampai Rp 19.000 per liter.
Angka itu jauh melampaui HET yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp15.700 per liter.
Tingginya harga Minyakita di pasaran bikin pedagang nasi warteg dan nasi padang ikut menjerit. Mereka keluhkan tingginya harga Minyakita di pasaran.
“Harga Minyakita mahal, harga cabai mahal, bahkan harga ikan juga mahal, tipis banget kita dapat untung,” ungkap pemilik warung makan padang, Uda saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta.
“Harga Minyakita per liter di pasaran udah mahal, sekitar Rp 18.000 sampai Rp 19.000. Ya mahal tapi kita kan tetap beli karena butuh buat masak,” timpal pemilik warung tegal, Siti saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta.(cnbc)