Ciri Sapi Bebas Antraks untuk Kurban Idul Adha

ILUSTRASI Peternakan sapi. Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto/ss
ILUSTRASI Peternakan sapi. Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto/ss

TajukRakyat.com,- Bagi Anda yang ingin melaksanakan kurban Idul Adha, Anda harus tahu ciri sapi bebas Antraks.

Antraks adalah penyakit yang disebabkan bakteri pembentuk spora, Bacillus anthracis yang menular.

Dikutip TajukRakyat.com dari Kompas.com, penyakit Antraks umumnya menyerang hewan ternak, seperti sapi dan domba serta dapat membahayakan manusia.

Manusia dapat tertular antraks melalui luka terbuka di kulit, menelan, atau menghirup spora antraks.

Gejala yang akan muncul berupa ruam, benjolan, dan kemerahan pada kulit yang disertai gatal dan perih pada bagian tengah yang berwarna kehitaman.

Penyakit ini juga sering disertai dengan demam, lemah, mual, muntah, diare disertai darah, sesak napas, dan sebagainya.

Baca Juga:   Perbedaan Takbir Idul Fitri dan Idul Adha Menurut Buya Yahya

Oleh karena itu, calon pembeli wajib mengetahui ciri hewan kurban yang terbebas dari antraks.

Ciri hewan bebas Antraks

Dilansir dari MSD Veterinary Manual, berikut ciri sapi bebas antraks yang dapat dipilih sebagai hewan kurban.

  • Tidak mengalami demam secara tiba-tiba
  • Tidak mengalami sesak napas
  • Hewan tidak mengalami gemetar di tubuhnya
  • Tidak lesu, pingsan, terhuyung-huyung
  • Tidak terserang kejang
  • Makan secara lahap dan tidak berhenti memamah biak
  • Tidak keluar darah dari lubang alami di tubuh
  • Tidak mengalami pembengkakan di bagian tertentu, seperti leher, dada, dan bahu.

Selain pada sapi, gejala klinis ini juga dapat dilihat pada hewan kurban lain, seperti domba dan kambing.

Baca Juga:   Hukum Menjual Daging Kurban dan Kulitnya

Umumnya, hewan kurban yang terserang antraks akan ditandai dengan serangan mendadak, fatal, dan dapat berujung pada kematian.

Penyakit antraks juga sering tidak terdeteksi dan teramati, sehingga hewan dapat ditemukan mati mendadak.

Apabila ada beberapa ciri antraks yang terdeteksi pada hewan kurban, segeralah melaporkan kepada dinas pertanian dan peternakan setempat.

Hewan ternak yang terserang atau diduga terserang antraks harus segera diisolasi dari ternak lain.

Cara mencegah antraks

Penyakit berbahaya ini dapat diobati dengan memberikan antibiotik pada hewan, seperti penicillin, sulfonamide, streptomycin, dan oxytetracycline.

Selain itu, hewan ternak yang akan dijadikan kurban juga dapat diberikan vaksinasi setiap tahunnya.

Baca Juga:   Tips Memilih Hewan Kurban untuk Idul Adha

Di daerah yang sudah bebas antraks, tindakan pencegahan dilakukan berdasarkan pengawasan dan pengendalian keluar masuknya ternak oleh dinas setempat.

Lalu apabila hewan yang mati karena antraks atau diduga antraks, binatang tersebut harus dimusnahkan dengan cara dibakar sampai habis.

Jika tidak memungkinkan, sapi yang sudah terlanjur mati dapat dikubur dengan kedalaman minimal 2 meter dari permukaan tanah.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *