Doa dan Niat Puasa Syaban Beserta Amalannya

ILUSTRASi umat muslim saat memanjatkan doa.
ILUSTRASi umat muslim saat memanjatkan doa.

TajukRakyat.com,- Menurut kalender Hijriah, 1 Syaban 1445 H jatuh pada Minggu,11 Februari 2024.

Dalam Islam, bulan Syaban ini pintu masuk sebelum bulan suci Ramadan.

Maka dari itu, ada beberapa amalan yang bisa dilakukan umat muslim di bulan Syaban, satu diantaranya adalah puasa.

Selain berpuasa, umat muslim disarankan memperbanyak doa serta zikir.

Hal itu bertujuan untuk meningkatkan pahala, sekaligus mempertebal iman.

Doa Bulan Syaban

Saat memasuki bulan Syaban, ada doa yang bisa diamalkan oleh umat muslim.

Doa ini sebagai pembuka datangnya bulan Syaban, dengan harapan kita mendapat keberkahan.

Berikut bacaan doa bulan Syaban:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Allâhumma bârik lanâ fî Rajaba wa Sya‘bâna wa ballighnâ Ramadhânâ

Artinya: “Ya Allah, berkatilah kami pada Bulan Rajab dan Bulan Sya’ban. Sampaikan kami dengan Bulan Ramadhan.”

Doa panjang umur itu juga dicontohkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana riwayat hadits berikut:

كان إذا دخل رجب قال اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان

Artinya, “Jika masuk bulan Rajab, Rasulullah berdoa, ‘Ya Allah, berkatilah kami pada Bulan Rajab dan Sya‘ban. Sampaikan kami ke Bulan Ramadhan.’”

Keutamaan Bulan Syaban

Ustaz Abdul Somad dalam satu ceramahnya pernah menjelaskan keutamaan bulan Syaban.

Kala itu, Ustaz Abdul Somad mengawali ceramah dengan kisah cucu angkat Nabi Muhammad SAW, Usamah bin Zaid.

Kata Ustaz Abdul Somad, Usamah bin Zain datang menemui Nabi Muhammad dan bertanya;

“Wahai Rasulullah saya tidak pernah melihat Engkau berpuasa di bulan-bulan lain sebanyak engkau berpuasa di bulan Sya’ban. Ada apa gerangan?”

Baca Juga:   Lima Kurir 14 Kg Sabu dan 1896 Butir Pil Ekstasi Dituntut Hukuman Mati

Mendengar pertanyaan cucunya itu, Rasulullah menjawab bulan ini (Sya’ban) merupakan bulan semua amalan diangkat ke sisi Allah SWT.

Setelah itu, Ustaz Abdul Somad mengatakan, saking seringnya Rasulullah berpuasa pada bulan Syaban, Aisyah tak bisa lagi membedakan apakah Rasulullah berpuasa pada hari itu atau tidak.

“Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa dalam satu bulan, kecuali bulan Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat Nabi lebih banyak puasa dari Ramadhan selain di bulan Syaban,” kata Ustaz Abdul Somad menerjemahkan hadis yang dibacanya.

Berdasarkan dua hadis tersebut, Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa puasa merupakan salah satu amalan yang paling sering dilakukan oleh Rasulullah SAW selama bulan Syaban.

Selain berpuasa, amal lain yang bisa dilakukan adalah membaca Alquran, berzikir, serta amal harta seperti sedekah dan wakaf.

Dari 30 malam untuk beramal di bulan Syaban, ada malam yang mendapat kekhususan, yaitu malam Nisfu Syaban.

“Pada malam nisfu Syaban, Allah akan mengampuni semua dosa umatnya yang pada malam itu bersujud dan bertobat mohon ampun, kecuali dua, musyrik (mempersekutukan Allah) dan orang yang bertengkar tapi tidak berdamai sampai malam nisfu Syaban tiba,” katanya.

Itulah bacaan doa bulan Syaban lengkap dengan keutamaan pada bulan Syaban

Hukum Puasa di Bulan Syaban

Buya Yahya menjelaskan, Nabi Muhammad menunjukkan perhatiannya kepada bulan Syaban dengan banyak berpuasa hingga hampir penuh satu bulan.

Baca Juga:   Bawa Sutil dan Panci, Serikat Pekerja Rumah Tangga Desak Pengesahan RUU PPRT

“Beliau (Nabi Muhammad) semangat berpuasa di bulan Syaban, ayo kita hidupkan di bulan Syaban dengan beribadah puasa, khususnya yang punya utang, sempurnakan utangnya di bulan Sya’ban,” ucap Buya Yahya dilansir dalam kanal youtube Al-Bahjah TV.

Karena itu, hukum berpuasa di bulan Rajab adalah sunnah yang dianjurkan.

Bulan Syaban itu adalah bulan persiapan menuju bulan Ramadan.

Sehingga, sesuai ajaran Nabi Muhammad, hendaknya umat Islam memperbanyak amalan dan ibadah sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

Sebagaimana sudah banyak diketahui, bahwa malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam yang spesial di bulan Syaban.

Buya Yahya menjelaskan, malam tersebut menjadi malam yang spesial, karena Allah akan mengampuni dosa semua makhluk-Nya.

Namun, ada dua golongan yang tidak akan diampuni dosanya oleh Allah, meskipun ia sudah memperbanyak istighfar.

“Allah membagi-bagikan pengampunan pada malam Nisfu Syaban kepada semua makhluk-Nya, kecuali doa orang yang tidak mendapat pengampunan dari Allah di malam Nisfu Syaban,” ujar Buya Yahya.

Pada malam Nisfu Syaban, kita dianjurkan memperbanyak doa dan zikir kepada Allah S.W.T.

“Maka mari di malam Nisfu Syaban nanti, kita meningkatkan istighfar kita, ibadah yang sangat luar biasa itu istighfar,” imbau Buya Yahya.

Bacaan Niat Puasa

1. Puasa Nisfu Syaban

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnati Sya’bana lillaahi ta’aalaa

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syaban esok hari karena Allah Ta’ala.

Baca Juga:   Seorang Kakek Tewas Dihujami Tikaman oleh Perampok

2. Puasa Senin Kamis

Niat Puasa Hari Senin:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa’ala

Artinya:

Saya niat puasa pada hari Senin, sunat karena Allah Ta’aalaa.

Niat Puasa Hari Kamis:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta’ala

Artinya:

Saya niat puasa pada hari Kamis, sunat karena Allah Ta’aalaa.

3. Puasa Ayyamul Bidh

Adapun niat melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh adalah sebagai berikut:

َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Lafal latin:

NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

Artinya:

“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

4. Puasa Daud

Berikut bacaan Niat Puasa Daud:

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA DAAWUDA SUNNATAL LILLAHI TA’ALA

Artinya : “Saya niat puasa Daud, sunah karena Allah Ta’ala”

5. Qadha Puasa Ramadhan

Berikut bacaan niat qadha puasa

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT.(ibr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *