TajukRakyat.com,Medan – Ketua GAMKI Medan Boydo HK Panjaitan mengatakan Belawan sudah darurat kriminal dan kerap terjadi tawuran, masifnya peredaran narkoba, geng motor dan kejahatan lainnya sehingga dibutuhkan sikap tegas polisi.
“Belawan sudah darurat kriminal dan memang membutuhkan sikap tegas. Seharusnya Kapolda pasang badan membela Kapolres,” ucap Boydo Panjaitan, Senin (5/4/2025).
Boydo menyebut jika AKBP Oloan sedang membela diri dari ancaman penyerangan sehingga tak layak mendapatkan ‘sanksi’.
Usulan penonaktifan ini cenderung bermuatan politis dari pimpinan. Polisi saja tidak ditakuti mereka (pelaku tawuran).
“Wajar jika AKBP Oloan membela diri, tapi kok dinonaktifkan?” tegasnya.
Boydo Panjaitan turut menyinggung sikap Kapolda Sumut ini berbanding terbalik dengan pernyataan Bobby Nasution saat menjabat Wali Kota Medan yang meminta tindakan tegas terhadap pelaku kriminalitas.
“Bobby aja pernah bilang begal ditembak. Kapolda kok malah menonaktifkan Kapolres,” tuturnya.
Sebelumnya Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto mengatakan akan menonaktifkan Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan buntut dugaan menembak seorang remaja bernama Muhammad Syuhada (18) hingga tewas.
Whisnu menyebut, penonaktifan AKBP Oloan masih diajukan ke Mabes Polri. Jika disetujui, maka penonaktifan akan segera dilakukan.
“Kami memohon melaporkannya kepada Mabes Polri untuk bisa memeriksa Kapolres secara transparan dan meminta persetujuan dari Mabes Polri untuk menonaktifkan Kapolres sementara waktu,”kata Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto, Senin (5/5/2025) kepada wartawan.
Kapolda menerangkan Bid Propam, Inspektur Pengawas Daerah, Ditreskrimum dan Labfor Polda Sumut sedang melakukan penyelidikan penembakan ini.
“Ini demi transparansi, kita tidak akan main-main dengan penegakan hukum. Kalau dia salah kita tindak, kalau dia betul kita sampaikan kepada media,” sebut Whisnu.
Whisnu mengatakan, Muhammad Syuhada dinyatakan meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif.
Sedangkan satu rekannya berinisial B (17) yang juga diduga ditembak masih menjalani perawatan.
“Memang ada korban, kini sedang dibawa ke rumah sakit. Satu diantaranya meninggal dunia tadi pagi di rumah sakit,” kata Kapolda.
Atas tewasnya Muhammad Syuhada, Kapolda Sumut menyampaikan belasungkawa yang mendalam.
“Saya atas nama Kapolda Sumut dan jajaran mengucapkan turut berdukacita dengan adek kita yang terkena peluru. Kami juga membuat tim khusus dari Pola Sumut yang diketuai Irwasda. Bersama Propam, Krimum, Labfor, untuk memastikan kejadian tersebut.” ujarnya.
Sebelumnya, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan diserang secara brutal sekelompok pemuda bersenjata tajam saat melintas di Tol Belmera, Minggu (4/5/2025) dini hari.
Kejadian bermula setelah Kapolres memimpin langsung apel pengamanan menyusul pecahnya tawuran antara kelompok pemuda Lorong Stasiun dan Lingkungan 13 Selebes di kawasan Jalan Stasiun Belawan, sekitar pukul 19.30 WIB.
Usai apel dan patroli, Kapolres bergerak pulang sekitar pukul 01.35 WIB.
Namun sekitar pukul 02.05 WIB, saat melintasi Tol Belmera, mobil dinas Kapolres diadang puluhan pemuda yang secara ilegal berada di jalur tol sambil mengacungkan senjata tajam jenis celurit dan klewang.
Bukan hanya mengadang, kelompok ini secara membabi buta menyerang mobil dinas, melempar batu, petasan roket, dan mengejar kendaraan dinas polisi.
Pelaku penyerangan juga sempat mencoba mengayunkan kelewang ke arah Kapolres, beruntung berhasil dihindari dan hanya menyabet bagian mobil.
“Sudah diberikan peringatan. Tapi mereka tetap menyerang dengan brutal. Ini bukan lagi tawuran biasa, ini sudah masuk kategori penyerangan terhadap simbol negara,” tegas Kapolres AKBP Oloan Siahaan.
Namun karena serangan tidak mereda, Kapolres melepaskan tembakan ke arah pelaku sebagai bentuk pembelaan diri dan upaya menyelamatkan jiwa personel. (*)