Geram, Ibu-ibu Perwiritan di Asahan Hancurkan Mesin Judi Tembak Ikan

Sejumlah ibu-ibu perwiritan di Kabupaten Asahan menggeruduk lapak judi tembak ikan yang selama ini sangat meresahkan.
Sejumlah ibu-ibu perwiritan di Kabupaten Asahan menggeruduk lapak judi tembak ikan yang selama ini sangat meresahkan.

TajukRakyat.com,Asahan– Sekelompok ibu-ibu perwiritan murka, lalu menghancurkan mesin judi tembak ikan yang ada di lapak perjudian sebuah ruko, di Jalan Lintas Sumatera Simpang Tiga Lemang, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan.

Aksi ibu-ibu perwiritan ini terjadi pada Minggu (9/7/2023) dinihari kemarin.

Saat itu, ibu-ibu perwiritan datang melakukan protes terhadap keberadaan judi tembak ikan.

Begitu melihat kedatangan ibu-ibu perwiritan, para pemain judi tembak ikan kalang kabut.

Baca Juga:   Heboh Seorang Pria Diduga Bakar Diri saat Lakukan Penyerangan Warung Makan

Mereka kemudian kabur dari pintu belakang.

Di saat para penjudi dan penjaga judi tembak ikan ini hilang dari lokasi, emak-emak yang geram kemudian menghancurkan mesin judi.

Emak-emak ini membawa martil untuk menghancurkan mesin judi tembak ikan tersebut.

“Anak dan suami kami enggak pulang gara-gara judi ini. Habis uang di lokasi judi ini,” kata seorang wanita, yang ikut melakukan penggerebekan.

Baca Juga:   Kombes Pol Teddy Marbun Hadiri Wisuda Panca Budi

Senada disampaikan wanita bernama Nismah.

Menurutnya, kalau orang sudah kecanduan main judi, pasti akan merembet ke masalah lainnya, semisal narkoba.

Maka dari itu, ia pun ikut melakukan protes terhadap keberadaan judi tembak ikan tersebut.

“Aksi pencurian pun makin menjadi-jadi. Kalau sudah berjudi, pasti ada turunannya. Apakah dia minum miras atau narkoba,” kata Nismah.

Baca Juga:   Pengadilan Tinggi Medan Bebaskan Bandar Sabu Pho Sie Dong

Kapolres Asahan, AKBP Rocky Marpaung mengatakan, begitu mendapat laporan ada aksi warga, ia pun menerjunkan Kasat Reskrim dan kasat Intel ke lokasi.

Rocky turut mengapresiasi kelompok ibu-ibu yang langsung melapor dan berkoordinasi pada Polres Asahan.

“Ada sembilana meja (judi) yang kami amankan,” kata Rocky.

Ia mengatakan, selama ini sejumlah pengelola judi kerap mengelabui petugas dan warga.

Caranya, para pengelola judi sering melakukan sistem buka tutup.(arch)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *