TajukRakyat.com, Medan – Status indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang dicabut beberapa waktu lalu dengan PSSI sebagai penanggung jawab pelaksanaanya.
Kekecewaan akan kegagalan pelaksanaan perhelatan ini menimbulkan polemik ditengah masyarakat.
“Masyarakat merasa kecewa dengan hal tersebut walaupun banyak polemik yang terjadi antara pro dan kontra,” ucap Kabid PPD HMI Cabang Medan Ahmad Fuadi Nasution
Dana APBN yang disediakan untuk mempersiapkan perhelatan tersebut. Sebesar Rp 675 miliar dengan deskripsi, Rp 500 miliar dianggarkan untuk persiapan timnas serta penyelenggaraan acara dan Rp 175 miliar untuk renovasi stadiun yang akan dijadikan venue piala dunia U-20.
“Kami menilai hal ini membuat kerugian yang besar bagi negara dan satu ke sia-siaan yang sangat terlihat jelas” tegas Ahmad Fuadi Nasution Kabid PPF HMI Cabang Medan.
Masyarakat yang ingin tahu bagaimana Laporan Pertanggungjawaban akan hal ini mulai bersuara di berbagai platform baik media sosial maupun cetak. Penggelontoran dana yang besar namun pagelaran gagal dilaksanakan, masyarakat tidak tahu bagaimana kelanjutannya.
Keterbukaan informasi publik yang dilandaskan UU No 14 tahun 2008 menjadi dasar masyarakat ingin tahu tentang Laporan Pertanggungjawaban pelaksanaan Piala Dunia U-20 ini.
“Maka dari itu kami meminta pertanggung jawaban pak Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI. Kami juga meminta KPK agar memeriksa pak Erick Thohir atas kerugian besar yang di alami negara ini, jika ternyata ada penyelewengan dan ketidakterbukaan atas hal ini maka kami menduga ada permainan disini,” ucap Ahmad
Presenden yang buruk akan kinerja Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI juga menimbulkan stigma negatif di masyarakat.
“Maka dari itu kami meminta kepada bapak Presiden RI agar mencopot Erick Thohir dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI.
HMI Cabang Medan akan melihat perkembangan dalam beberapa waktu ini jika tidak ada perkembangan terkait hal ini maka kami akan turun ke jalan melakukan aksi,” tukasnya.